Spesial Chapter 1

4.7K 246 22
                                    

Hai maaf sebelumnya
Aku revisi untuk kata-kata typo dan berantakan lainnya
Tapi kalau masih ada ketemu kata-kata itu maaf kan saya

Baiklah selamat membaca BonChap 1















Win sedang menyiram tanaman bunganya, sampai dimana dia mendengar suara teriakan dari anak tengahnya, disusul oleh anak bungsunya.

"Mami!!" Teriak si anak tengah.

"Mamii!! Bang Victor jahat!" Teriak si bungsu menambahkan.

Win meletakkan alat penyiram tanamannya kemudian masuk ke dalam rumahnya. Dia bisa melihat anak-anaknya sedang menahan kesal pada anak sulungnya Victor, yang saat ini sudah berumur 26 tahun.

Victor saat ini berkerja membantu Bright di perusahaan ayahnya itu. Victor berkerja sebagai karyawan biasa untuk saat ini, tidak ada yang tau identitas Victor, jika Victor adalah anak dari CEO tampan Bright Vachirawit.

Oke kembali ke topik. Kedua anaknya itu, wajahnya sudah memerah seperti menahan gejolak amarah dari tubuh mereka. Win bisa melihat wajah anak tengahnya yang cemberut, dan si bungsu yang sedang menghentak-hentakkan kakinya.

"Kalian kenapa?" Tanya Win.

"Abang bohongin kita mami!" Ucap sang bungsu.

"Bohongin kalian apa?" Tanya Win kembali.

"Kata Abang, dia mau ngajakin kita ke taman bermain hari ini, tapi Sampai sekarang dia gak muncul-muncul juga." Ucap sang bungsu kembali, wajahnya udah memerah menahan marah.

Win tersenyum lembut, kedua anak manisnya ini benar-benar menggemaskan. "Sabar ya, kan bang Victor kerja, nanti kalau bang Victor gak kerja, adek sama kakak pasti diajak jalan sama abang." Ucap Win. Si bungsu pun bingung, ucapan sang ibu ada benarnya.

"Ya udah, Alden tolong bawa Drake ke kamarnya ya, tadi Drake ngeluh PR matematikanya susah." Ucap Win. Seketika Drake teringat dengan tugas yang diberikan oleh gurunya tadi di sekolah.

"Iya, kak Alden bantu aku ya." Alden hanya manggut-manggut saja. Keduanya pergi menuju kamar Drake, Win hanya bisa tersenyum teduh.

Di  kantor, Victor sedang misuh-misuh pada papinya, ya gimana dia udah bilang kalau ada janji ngajak kedua adiknya jalan-jalan, malah disuruh papinya ngerjain berkas-berkas yang bertumpuk.

"Ayah kampret, suka banget ngerjain anaknya." Ucap Victor setengah ikhlas mengerjakan berkas-berkas yang diberikan.

Saat asik dengan berkas di tangan, Victor kedatangan teman kerjanya, bisa kita sebut Juni. Wanita cantik di kantornya, banyak laki-laki yang memuja kecantikan dari Juni, tapi Juni menghiraukan mereka.

"Halo Victor sayang, ada yang saya bantu?" Ucap Juni sesekali, memainkan matanya genit.

Victor menatap perempuan di depannya jijik, moodnya benar-benar tidak baik, malah kedatangan muka tebal, iya make up-nya tebal.

"Gak ada Tante, makasih ya tawarannya." Juni yang dipanggil Tante hanya bisa mendengus kesal, menginjakkan kakinya tanda dia protes.

"Aku bukan tante-tante umur kita juga gak berpaut jauh, aku masih 36." Ya itu menurut Victor udah tua.

"Iya terserah Tante, Tante boleh keluar sekarang." Victor mengusir wanita tersebut, Juni pergi dengan perasaan kesal.

"Anak sialan, dibaikkin malah ngelunjak, liat aja nanti." Setelahnya dia pergi dari ruangan Victor.

Juni adalah sekretaris Bright sendiri. Saat Juni mendapat kabar bahwa ada karyawan baru yang masuk di perusahaan, seringai di wajahnya. "Ospek karyawan baru lagi." Ucapnya seraya memoles kukunya menggunakan kutek berwarna merah menyala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang