Part 17

5.9K 427 44
                                    

Win diantar pulang oleh Bright karena suaminya itu harus pergi ke agensinya untuk melakukan photoshoot.

Win memasuki rumahnya dengan begitu sumringah, dia membayangkan bagaimana menjatuhkan lawan mainnya nanti. Oh ya Win udah tau loh drama apa yang akan dia mainkan.

"Winnie." Ucap Baekhyun. Win terloncat dari tempatnya, dia memegang dadanya dan menetralisir degup jantungnya. "Mama ih, kalau Win jantungan terus mati gimana?" Ucap Win kesal. Baekhyun tersenyum tipis.

"udah pulang aja sayang, mana suamimu?" Tanya Baekhyun tiba-tiba.

"Langsung pergi ke tempat kerjanya ma." Baekhyun hanya mengangguk-angguk saja.

"Eh ma tau ndak, tadi ada cewek yang kegatelan sama kak Bri, masa dia dia gelayutan di lengan kak Bri, untung aja aku bisa nahan emosi." Ucap Win. Baekhyun langsung saja menarik anaknya itu ke sofa dekat tv.

"Terus? Kamu biarin gitu ceweknya genit gitu?"

"Gak ma, kak Bri yang gerak sendiri. Tau gak ma, pas kak Bri lepas tangan cewek itu di lengannya. Cewek itu cemberut ma, terus kak Bri dengan sengaja memeluk aku. Aku lihat dia natap aku sinis." Baekhyun makin menyimak cerita anaknya itu dengan seksama, dia udah lama tidak merasakan bagaimana melawan semua perusak hubungannya dulu. Dulu Baekhyun anak yang pendiam dan pemalu, tapi semenjak kenal suaminya Chanyeol, dia lebih sedikit merubah sifatnya. Baekhyun punya prinsip, pelakor gak dilawan dia akan menang.

Disaat Win berceloteh panjang lebar, kakaknya Gulf datang menghampiri keduanya. "Lagi ngobrolin apa nih, join dong kakak." Win langsung saja menepuk sofa disebelahnya, jadi Win berada di tengah antara kakaknya dan mamanya.

Win mulai menceritakan bagaimana wajah dan ekspresi wanita yang bernama Layla itu menahan amarahnya. Gulf tertawa terbahak-bahak mendengar itu, air matanya sampai menetes saat dirinya tidak bisa menahan itu.

"Lucu juga tuh cewek, dia memang gak tau kalau partner kerjanya itu udah nikah?" Tanya Gulf.

"Emm... Mungkin enggak kak, soalnya aku gak ada lihat dia kemarin datang di pernikahan aku." Gulf hanya mengangguk saja.

Kemudian Gulf dan Baekhyun mulai berbagi cerita mereka pada saat perusak masuk ke hubungan keduanya. Win sampai melongo mendengar pengalaman mamanya saat melawan pelakor dihubungannya, ya bagaimana sampai melongo, mamanya itu membuat malu wanita yang menjadi perusak itu, dengan rekaman yang dia bagikan di base kampus. Semua mahasiswa mulai menghina bahkan mencaci wanita itu dengan cacian yang membuat mental dia down. Sampai dimana Baekhyun mengetahui wanita tersebut masuk RSJ. Ternyata video yang dikirim oleh Baekhyun adalah dimana wanita tersebut menjadi wanita penghibur disalah satu bar yang dia punya, dimana wanita tersebut digerayangi oleh para lelaki hidung belang.

Gulf bertepuk tangan mendengar cerita mamanya itu, di dalam pikirannya mamanya itu keren. "Mama keren, pantes aja papa gak berani sama mama, mama aja mainnya langsung ke mental psikis orang, gila sih aku suka sama perlakuan mama." Baekhyun tersenyum tipis mendapat pujian dari anaknya.

"Yang bisa kalian petik dari cerita mama apa?" Tanya Baekhyun untuk kedua anaknya.

"Kita sebagai submisif jangan terlalu lemah, jangan terlalu menye-menye seperti yeen, disenggol sedikit koma 1 abad." Ucap Gulf.

Baekhyun mengangguk setuju. "Kalau Winnie?"

"Sama kayak kak Gulf, kita sebagai submisif harus lebih berkuasa dari segalanya, gak boleh kasihan sama seseorang yang merusak hubungan kita, Win juga udah benamkan prinsip dalam diri Win 'sengol bacok'." Mamanya memeluk kedua anak manisnya itu kepelukan terhangatnya.

"Mama yakin, pasti dalam suatu hubungan selalu ada masalah, nah dari masalah itu kalian harus bisa mengatasi dengan baik." Nasehat Baekhyun, kedua anaknya mengangguk antusias.

Setelah obrolan yang cukup panjang Baekhyun pergi ke dapur untuk membuat makan malam.










Bright sampai di pekarangan rumahnya, dia menyapa satpam penjaga rumahnya beserta tukang rumput halamannya. Saat masuk Bright bisa lihat, kakek dan neneknya sedang duduk santai sambil menonton TV. "Halo Opa, Oma." Sapa Bright.

Jaejoong berdiri dan langsung saja memeluk cucu kesayangannya itu dan mencium kedua pipinya. "Darimana Bri?" Tanya Jaejoong.

"Abis photoshoot ma." Jaejoong mengangguk saja.

Bright mendudukkan dirinya ditengah-tengah opa dan omanya, kemudian memeluk omanya kembali. "Aduh ada apa ini, tumben manja banget sama Oma." Ucap Jaejoong, Yunho yang melihat itu hanya terkekeh geli.

"Hihihi kangen Oma soalnya, Bright pengen peluk Oma terus-menerus."

"Opa gak dikangenin dong berarti?" Ucap Yunho yang mebuat-buat dirinya menyedihkan.

"Gak cocok opa, muka opa kek gitu malah seram liatnya." Ejek Bright, Yunho malah makin mencebikkan bibirnya kedepan, Jaejoong sama Bright tertawa melihat itu.

Taeyong datang bersama Mark, mereka baru saja pulang dari supermarket untuk berbelanja persediaan di dapur. Kenapa Mark ikut? Ya pasti jadi angkat barang belanjaan mommynya itu.

Bright langsung saja berlari menuju mommynya, kemudian memeluknya dengan erat. "Duh Bri, Untung saja mommy gak jatuh, kamu kenapa?" Tanya Taeyong, dia bingung dengan anak sulungnya ini.

Bright tidak menjawab dia malah menduselkan wajahnya di perut orang yang melahirkannya itu. "Mom, Bri pengen ayam pedas dari mommy." Ucap Bright, Taeyong mengernyit bingung mendengarnya, setahu dirinya, anaknya itu tidak terlalu suka ayam dibumbui selain penyedap rasa, mau itu dikecap atau diberi saus.

"Tumben mau ayam pedas?" Tanya Taeyong kembali.

"Gak tau mom lagi pengen aja, bikinin ya?" Taeyong menghela nafasnya kemudian mengangguk setuju.

Setelah mendapatkan persetujuan dari ibunya, Bright langsung saja mencium pipi sang ibu kemudian pergi menuju kamarnya untuk beristirahat menunggu makan malam nanti.

"Mom, kenapa tuh dengan bang Bri?" Tanya Mark yang baru saja meletakkan belanjaan yang dibeli tadi.

"Gak tau, mommy juga bingung, ya udah deh mommy masak dulu ya, kamu temani opa sama Oma kamu sana." Mark mengangguk saja kemudian dia menghampiri kedua kakek dan neneknya.

Sesampainya di kamar, Bright langsung saja membersihkan dirinya setelahnya pergi untuk beristirahat, entah kenapa dirinya merasakan lelah dengan cepat dan butuh untuk istirahat. Biasanya juga dia akan tahan berjam-jam di tempat kerjanya, kali ini dirinya izin karena merasa sangat lelah. Dibenak Bright mungkin dia masih merasakan lelah karena acara pernikahan dirinya dan istrinya itu.

Malam hari telah tiba, Bright terbangun dari tidurnya karena suara ketukan dari pintu kamarnya. "Nak, bangun, makan dulu ayo." Ternyata pelaku yang mengetuk pintu kamarnya adalah Taeyong.

"Iya mom, Bright nanti nyusul." Setelah mendapat jawaban, Taeyong pergi dari kamarnya menuju meja makan.

Saat sampai dimeja makan, Bright matanya berbinar melihat ayam pedas yang dia inginkan tadi, dia langsung saja memakannya dengan lahap. Jaehyun yang melihat anak sulungnya terheran-heran.

"Tae, itu Bright tumben mau ayam pedas." Bisik Jaehyun.

"Gak tau juga dad, biarin aja, mumpung anaknya lagi mau." Jaehyun hanya mengangguk saja.

Tapi dalam pikiran Taeyong kalau anaknya itu sedang mengidam, mungkin juga tidak, entahlah Taeyong yang memikirkannya pusing sendiri, biar waktu yang menjawabnya.

Hai hai hai
Apa kabar? Masih sehatkan? Hihihi semoga masih
Ada yang kangen cerita ini? Gak tau deh ada atau enggak hehehe
Maaf lama banget updatenya sampai berlumut nih buku hehehehe
Semoga chap ini kalian suka

Ya udah salam dari aku papai

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang