Part 27

4.4K 395 26
                                    

Bright langsung masuk kerumahnya dengan nafas yang berburu. Dia mencari keberadaan istrinya itu kepenjuru rumah, tapi hasilnya nihil.

Dia mencari ibunya dan menemukan Taeyong sedang duduk nyaman di depan TV. "Mom, lihat Win tidak?" Tanya Bright.

Taeyong menatap sang anak dengan tatapan bingung, apakah Win tidak mengatakan apa-apa pada suaminya.

"Win pulang kerumah orang tuanya, soalnya besok kakek dan neneknya berkunjung kesini." Ujar Taeyong seraya memakan cemilan dipangkuannya. Bright langsung pergi dari sana menuju rumah mertuanya.

Mark dan Jeno mengantar kakak iparnya sampai di rumah besar milih Chanyeol. Memencet bel rumah tersebut, setelah menunggu beberapa saat terlihatlah Baekhyun yang sedang handuk kepalanya.

"Ya ampun ma, kenapa gak dilepas dulu sih handuknya." Ucap Win kesal.

"Ya mama kan habis mandi, salahkan saja kakak sama Abang kamu, udah tau bel rumah bunyi bukannya dibukain pintunya." Balas Baekhyun seraya memijit pelan kepalanya.

Mark dan Jeno melihat Baekhyun ternganga, pantas saja kakak iparnya itu begitu cantik dan manis, turun dari ibunya. Eh tapi Taeyong dan kekasih mereka juga cantik kok.

"Halo aunty." Ucap keduanya. Baekhyun memindahkan atensinya kepada Mark dan Jeno. Baekhyun tahu Mark, tapi dia tidak tahu siapa lelaki tampan disebelah Mark.

"Halo, dia siapa Win?" Tunjuk Baekhyun pada Jeno.

"Adik bungsu kak Bright ma, dia baru liburan kemari." Baekhyun terkejut, bibit dari keluarga besannya sungguh mantap.

"Ya udah, Mark Jeno masuk dulu ya, tungguin kak Bright, kakak yakin Abang kalian itu pasti kemari." Keduanya hanya mengangguk, kemudian keempatnya masuk kedalam rumah.

"Kamu sama adik iparmu duduk aja di ruang tengah, mama mau ganti baju dulu." Win hanya mengangguk.

Win mendudukkan dirinya di sofa empuk rumah itu, begitu lelah dengan permainan yang dimainkan oleh kedua kakak beradik itu.

Win yang sebagai pemeran utama harus merasakan namanya perjuangan untuk mempertahankan apa yang dimilikinya.

"Hahhh.. andai saja didunia ini tidak ada namanya perebut, entah itu perebut suami orang, pacar orang, atau apalah itu. Pasti dunia ini akan damai." Batin Win.

Tapi tanpanya ada pelakor di dalam hubungan pasti tidak sah kan? Karena dari situlah kita diuji untuk bagaimana kita bisa mempertahankan hubungan dengan adanya orang ketiga yang masuk. Tapi tanpa ada orang ketiga juga, hubungan bisa diuji dari ketahanan hati seseorang.

Bright datang dengan keadaan ngos-ngosan, padahal dirinya tidak berlari, tapi dia seperti dikejar ibu-ibu genit. Bright menekan bel rumah Win dan terlihatlah adiknya Jeno yang memandang sang kakak dengan tatapan aneh.

"Kenapa lu bang, kayak dikejar setan aja." Ucap Jeno.

"Win dimana?" Tanya Bright.

"Itu lagi nonton sama Mark." Bright langsung berlari menuju istrinya.

"Sayang." Ucap Bright dengan nafas yang memburu, Win menatap suaminya bingung, sama seperti Jeno tadi.

"Kamu kenapa kak? Abis dikejar sama nenek lampir tadi ya?" Ucap Win. Bright langsung mendudukkan dirinya disebelah Win, dia memeluk istrinya erat seraya mengucapkan unek-uneknya selama berjalan dengan Layla.

Win hanya bisa tersenyum, dia mengelus Surai hitam sang suami dengan lembut. "Yang sabar ya kak, aku juga sebenarnya gak mau ngelakuin ini semua, tapi tanpa bantuan kakak aku juga gak bisa apa-apa, eh bisa deng. Tinggal bunuh langsung selesai." Bright tetap diam seraya mengelus perut Win yang sedikit mengembung.

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang