Part 35

4.3K 312 5
                                    

Warning:
Chapter ini mungkin akan sedikit bikin kalian mual atau pusing, tapi semoga nggak, harap bijak saat membaca ya.

Jangan pernah melakukan hal ini, karena dosa wkwkwk, cukup kalian membaca dan rasakan sensasinya.

Sekali lagi, untuk semuanya yang membaca ini, jika tidak bisa atau hal yang membuat kalian takut, bisa di skip ya.

Happy Reading



















Mobil Bright memasuki daerah  ujung kota. Memarkirkan mobilnya setelahnya ketiga orang itupun masuk kerumah yang menjadi markas mereka untuk melakukan hal-hal diluar nalar.

Bright baru tahu rumah ini setelah menikah dengan Win. Rumah yang diluar ya terlihat kumuh tapi dalamnya bersih dan cukup luas. Saat masuk ketiga sahabat Win menyambut mereka.

"Kalian lama banget, gue udah gak sabar nih." Ucap New. Win terkekeh, sahabat satunya ini sangat senang melakukan penyiksaan kepada seseorang. New sangat suka menyiksa orang jahat saja, selebihnya dia hanyalah anak baik dan penurut.

Tidak jauh dari New, Gun dan Krist juga suka menyiksa orang jahat, tapi yang lebih kejam dari mereka berempat yaitu Gun, jangan remehkan Gun, walaupun dia tidak tinggi, tapi dia tidak memiliki belas kasihan pada korbannya. Kita lihat saja nanti, apa yang akan dia lakukan.

"Maaf elah, aku juga baru celebration kemenangan aku." Ucap Win, membuat ketiga sahabatnya memutar matanya malas.

Win membungkuk di depan Victor. "Victor sayang, kamu main dulu ya dikamar, mami udah nyiapin semuanya disana. Ada makanan, minuman, komik, kamu disana dulu ya. Mami masih ada urusan sama Tante genit itu, nanti kalau udah selesai, mami panggil kamu." Victor mengangguk, kemudian bocah 6 tahun itu langsung berlari ke arah kamar yang sebelumnya sudah diberi kedap suara. Victor tidak akan bisa mendengar keributan diluar kamar.

Win menghampiri kakak beradik itu. Win melihat Layla sedang menatap dirinya sinis menatap dirinya ingin mengoyakkan tubuh Win sampai tidak bersisa. Tapi apalah daya, dia tidak bisa melakukan apa-apa, dia sudah kalah telak.

"Bagaimana kabar kalian berdua?" Tanya Win seraya tersenyum manis.

"Cuihh, cowok jalang kayak lu gak pantes hidup, cowok pembawa sial, pembawa penyakit gay ke cowok yang gue suka, cowok sialan!" Ucap Layla seraya menggoyangkan kursinya kesana-kemari.

Win menampar Layla dengan keras. "Lu gapapa hina gue, tapi jangan hina orang tua gue dan kak Bright." Ucap Win kesal, dia tahu Layla menghinanya mengarah dia, tapi Win tetap tersinggung, karena keluarganya dan suaminya adalah keluarga yang dia sebutkan..

Win kembali lagi melihat Tu, anak itu sudah sangat pasrah dengan keadaannya, dia sudah tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Kedua teman Tu? Mereka sudah dibunuh terlebih dahulu dengan ketiga sahabatnya.

New, Gun, dan Krist dengan sengaja membiarkan Tu melihat kedua sahabatnya meninggal di depan matanya. New menghidupkan aliran listrik bertegangan tinggi, yang bisa membuat orang yang terkena aliran itu akan mengalami kerusakan pada tubuhnya.

Saat dinyalakan, kedua teman Tu kejang-kejang, Tu menangis melihat kedua sahabatnya. Sedangkan ketiga orang pembunuhan itu hanya tersenyum jahat. Saat dimatikan, teman-teman Tu sudah tidak bernyawa, New menyuruh suruhannya untuk membungkus jasad keduanya.

"Cepat bunuh gue, gue udah gak tahan lagi dengan siksaan ini." Ucap Tu, menyerah dengan keadaan.

Win menggelengkan kepalanya. "Belum, kami belum puas menyiksa kalian." Win berjalan menuju lemari buku dekat tempat penyiksaan. Menarik salah satu buku, lemari itu tergeser dan keluarlah beberapa alat-alat yang bisa membuat mereka kesenangan.

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang