Part 26

5.2K 427 36
                                    

Hari demi hari Win menjalani hidupnya dengan hinaan. Win hanya bisa tersenyum menanggapi perkataan teman-teman sekelasnya yang membicarakan buruk padanya, perihal foto yang Tu sebar membuat semua mahasiswa di kampus tersebut membenci dan menatap jijik Win.

Win harus mengontrol emosinya, dia tidak ingin membentak bahkan memarahi orang-orang disekitarnya, dia juga tidak mau bayi yang berada dalam kandungannya kenapa-kenapa. "Anak mommy jangan sedih ya, mommy kuat kok." Batin Win.

Gun, New, dan Krist melindungi Win dari segala perlakuan mahasiswa disana, Win pernah dilempar dengan telur, dilempari tepung, bahkan saat Win di toilet dengan tidak etisnya geng Tu dan mahasiswi lainnya memasuki toilet laki-laki hanya untuk menjahili Win.

Tu menyiram Win dari balik kamarnya dengan air kotor. (Kamar mandinya yang seperti orang luar itu loh, atas sama bawahnya ada bolongnya)

Win menghela nafasnya harus berganti pakaian lagi pikirnya.

Saat pulang, Win dijaga ketat oleh ketiga sahabatnya, benar-benar dilindungi dari kejahatan orang-orang disana. Mereka belum tahu saja siapa yang mereka jahati sekarang. Kalau mereka tahu, kemungkinan sekarang banyak yang akan meminta maaf kepada Win.

Win menunggu jemputan, suaminya itu sengaja ingin menjemput Win setelah selesai dari kantor ayahnya. Ya sekarang Bright mulai belajar bisnis dengan bimbingan ayahnya Jaehyun.

Saat mobil tepat di depan Win, Jeno keluar dengan tampannya. "Kak Win!" Teriak Jeno.

Win bingung kenapa Jeno yang berada di depannya. Saat ponselnya berbunyi, Win hanya bisa tersenyum paham, suaminya itu sedang bersama dengan Layla, Bright mengeluh dalam chattan mereka, dia tidak suka dengan kegenitan dari Layla, tapi kalau Win dia suka. Win hanya terkekeh karena keluh kesah dari suaminya itu.

Saat ini Bright sedang makan siang dengan Layla, karena paksaan wanita ular itu, ya semoga ayah mertuanya tidak merusak rencana mereka dan mengebrek Bright, seperti 86 di Net TV. "Kak Win pulang sama Jeno ya, tadi bang Bright gak bisa jemput kakak, soalnya masih sibuk sama pekerjaan kantor." Win mengangguk paham.

"Guys aku duluan ya, sampai ketemu besok." Ketiga sahabatnya menggangguk seraya tersenyum.

Di dalam mobil, Jeno melihat kakak iparnya menatap layar handphonenya seraya tersenyum. Kakak iparnya sungguh manis, dia jadi merindukan Jaemin dirumah.

(Aduh pak cuman jemput nyonya rumah juga)

Mereka berdua telah sampai ke rumah besar milik keluarga Bright. Win turun dengan bahagia, dia berjalan seraya bersenandung kecil. "Winnie pulang!" Teriak Win.

Taeyong dan Jaemin menghampiri Win dan juga Jeno. "Duh kenapa senyum-senyum begini hmm?" Tanya Taeyong.

"Mom, kakek sama nenek mau kesini lusa, aku senang banget." Taeyong hanya bisa tersenyum simpul.

"Sekarang kamu ganti pakaian kemudian makan ya." Win mengangguk kecil.

Taeyong dan Win meninggalkan kedua insan yang saling mencintai itu. "Na, aku masih gak nyangka bang Bright udah nikah aja." Ucap Jeno sedih, dia sedih karena tidak bisa menghadiri acara sakral itu.

"Makanya aku suruh pulang ya pulang, malah betah di negeri orang." Jeno hanya tersenyum menanggapi itu.

"Iya sayang, semenjak kak Win ceramahi aku kemarin aku ada pencerahan, mommy juga nempel banget sama aku, mommy sekangen itu ya?" Tanya Jeno pada dirinya sendiri.

Jaemin menampar wajah tampan itu. "Udah tau masih aja ditanya, memang ya pacarku ini goblok banget." Jaemin meninggalkan Jeno yang masih mengusap pipinya.

Di kamar Win mengajak janin yang berada di perutnya, mengusap lembut sang calon bayi membuatnya begitu tenang. "Sayang, cepat lahir ke dunia ya, daddy dan mommy menunggumu disini." Ucap Win seraya tersenyum manis.

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang