Part 29

4K 340 11
                                    

Bel tanda pulang telah berbunyi, Win dan ketiga sahabatnya langsung saja keluar kelas untuk pulang. Rencana mereka, mereka ingin ke kafe Mix. Saat diperjalanan, di lorong kampus Win masih saja dilihat secara sinis oleh mahasiswa disana, Win tetap santai menjalani hidupnya, demi dirinya, suaminya, dan anak di dalam kandungannya.

Saat diperjalanan, Win dikagetkan dengan seorang anak kecil yang tiba-tiba menabrak dirinya. Win melihat anak itu sedikit ketakutan. Win berjongkok untuk menyamakan tinggi sang anak. "Hai, kamu kenapa?" Tanya Win.

Anak itu menatap Win lamat-lamat. "Kak tolong aku hiks, aku dikejar sama preman hiks, tolong kak." Ucap anak itu.

Win melihat ada laki-laki dengan baju Coat hitam dan celana terbelah di bagian lutut. Win mengalihkan kembali pandangannya kepada si anak. "Kamu tenang saja, kakak akan bantu kamu." Ucap Win seraya mengelus Surai hitam tersebut.

Preman tadi mendatangi Win, dia menarik paksa anak tadi, tapi dengan cepat Win menepisnya. "Anda siapa? Berani sekali melawan, lu gak tau gue siapa hah!" Ucap preman tadi.

Gun, New, dan Krist menatap jijik preman tersebut, sedangkan Win bersikap tenang. "Gak tau, dan gak mau tau." Ucap Win enteng, anak tadi bersembunyi di belakang kaki Win.

Preman itu kesal kemudian dia dengan tidak sabarannya, dia melesatkan pukulannya pada Win, tapi sebelum pukulan itu sampai, preman tadi terdorong kebelakang karena tendangan dari New.

"Berani banget mau mukul temen gue." Ucap New.

"Hmm.. sepertinya olahraga sedikit tidak masalah kan ya." Ucap Gun.

"Ya gue udah lama nih gak mukul orang." Ucap Krist.

"Urusan preman itu kalian urus ya, aku mau bawa anak ini ke tempat Mix duluan." Ucap Win, ketiganya mengangguk. Walaupun posisi mereka adalah submisif tidak bisa dipungkiri bahwa mereka berempat memiliki keahlian bela diri.

Semua itu bisa mereka pelajari karena ajakan dari Gun, Gun pernah dirampok karena dan tidak bisa melawan, dan mulai dari situ dia ingin belajar bela diri supaya bisa melindungi dirinya sendiri. Gun juga mengajak Win, New, dan Krist. Ketiganya setuju untuk belajar bela diri.

Win masuk ke dalam kafe Mix, kemudian dia memesan seperti biasanya dengan tambahan air susu.

Win berjalan dengan santai mengajak anak tadi untuk berbincang. Keduanya duduk setelah mendapatkan tempat yang menjadi favorit mereka.

"Nama kamu siapa?" Tanya Win, memulai pembicaraan.

"Nama aku Victor kak." Win mengangguk.

"Umur kamu berapa Victor?" Tanya Win kembali.

"6 tahun kak, nama kakak siapa?"

"Nama kakak, Win. Kamu tadi kenapa bisa dikejar sama preman?"

"Mereka yang nyuruh kami kerja kak, mengamen, menjual koran. Nanti kalau uangnya ada, mereka yang ambil. Kami gak akan dikasih makan kalau kita kasih uang ke mereka." Win yang mendengarnya teriris hatinya, anak yang seharusnya bersekolah dan berteman dengan sebayanya harus berkerja paksa dengan orang yang tidak bertanggung jawab.

"Biasanya kamu makan apa, kalau uangnya udah kamu setor?" Tanya Win.

"Sisa makanan dari mereka kak." Ucap Victor seraya tersenyum manis. Win rasanya ingin menangis, anak umur 6 tahun harus merasakan hidup yang begitu berat. Dia juga kesal dengan preman yang melakukan hal-hal yang tidak baik pada anak-anak jalanan.

"Kamu mau gak tinggal sama kakak? Jadi anak angkat kakak mau? Sebenarnya sih mau angkat kamu jadi adek kakak, cuman kayaknya gak deh." Ucap Win, membuat Victor kebingungan.

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang