Part 3

10.2K 824 78
                                    

Win masih termenung dengan lamunannya, dia masih tidak percaya karena di depannya adalah idolanya yang dia kagumi. Gulf menyenggol adiknya yang sedang melamun, raga Win sudah kembali ke badannya dia memasang senyumnya yang merekah.

"Win itu idola kamu kan?" Bisik Gulf.

"Iya kak, astaga apa aku mimpi, cubit aku kak cubit a__akkkhhhh sakit ish kak." Rengek Win. Semuanya melihat ke arah Win yang berteriak tadi. "Kamu kenapa Win?" Tanya Baekhyun.

"Gapapa ma." Cengir Win.

"Lucu." Batin seseorang.

"Ya udah kita pesan makan saja, kalian mau apa?"  Tanya Baekhyun pada Gulf dan Win.

"Samain sama mama aja." Ucap Gulf.

"Aku juga ma." Ucap Win.

Setelah sampai makanan mereka, mereka makan dengan khidmat. "Om Jaehyun, dari Amerika?" Tanya Win.

"Iya saya dari Amerika, ada apa Win?"

"Berarti Bright juga dari Amerika dong ya?" Tanya Win polos.

Taeyong terkekeh. "Iya Bright lahir dari Amerika, tapi gak tau kenapa dia ke Thailand buat jadi aktor disini, dan ya kami juga akan netap disini untuk nemanin Bright." Jawab Taeyong.

"Owh gitu, makasih Tan."

"Jae, anaklu tuh bikin anak gue si Win kek orang gila, masa ya setiap gue ngantarin dia ke kampus pasti bahas anak lu." Win menatap ayahnya sinis, jangan dibuka dong kartu As-nya, Win malu, mukanya memerah karena ucapan papanya.

Gulf tertawa geli melihat tingkah adiknya. "Udah pa kasian si Win, mukanya udah merah gitu."

"Biarin, papa kesal, setiap pergi ke kampus pasti bahas 'Bright ganteng ya pah, dia keren pas mainin karakternya, terus sexy juga'." Win ingin nangis rasanya, papanya ini ember.

Baekhyun mencubit perut suaminya dengan kuat. "Bagus ya kamu, liat tuh anak kamu, udah jangan digodain." Ucap Baekhyun kesal.

Taeyong tersenyum. "Gapapa Baek. Tuh Bright ada fans kamu, beri salam atau gak pendekatan gitu."

Bright tersenyum karena itu, dia melihat ke Win yang menunduk. "Hei siapa namanya, jangan nunduk-nunduk gitu, aku kan gak bisa liat wajah manismu." Oh mulut seorang Bright Vachirawit tidak bisa dijaga, bukannya membaik, Win makin menunduk malu.

"Om, Tante, anaknya aku pinjam sebentar ya." Ucap Bright seraya menarik tangan Win lembut.

Bright menarik Win keluar restoran dan mengajaknya jalan-jalan di daerah Restoran tersebut. "Mukanya jangan ditunduk terus, ayo tatap wajah aku." Ucap Bright.

Win mulai mendongakkan kepalanya ke atas, dan yah pandangan Win pertama wajah tampan Bright. "Nama kamu siapa?" Tanya Bright kembali.

"Nama aku Win Metawin kak." Ucap Win malu-malu.

"Nama kamu manis kayak orangnya." Win ingin rasanya terbang, dipuji oleh idol yang dia kagumi, rasanya seperti menjadi iron man.

"Oh ya kenapa kamu suka sama karya saya?" Tanya Bright.

"Aku suka karya kakak, karena kakak keren saat memerankan peran kakak, terus kakak juga tampan hehehe." Ucap Win malu-malu sambil menutup mukanya yang memerah.

"Makasih yah udah jadi fans saya, hmm boleh minta no kamu?"

"Ehh.. untuk apa kak?"

"Hmm memangnya gak boleh? Kan aku pengen kenal kamu lebih jauh." Jawab Bright.

"Oh boleh kak, sini hpnya kak aku masukin nomor aku." Win mulai mengambil hp Bright dan menulis no hpnya. Bright tersenyum puas saat Win mengembalikan hpnya yang sudah ada nomor Win.

My Idol Is My Husband {BrightWin} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang