[2]. KEBIASAAN

19.6K 1.3K 3
                                    

"Rasanya ingin kembali ke bait aksara yang lalu, namun lebaran itu sudah basah karena pelupuk laraku. "

-AQEELA-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

Setelah sekitar 15 menit upacara, semua murid seharusnya masuk kelas untuk belajar. Namun berbeda dengan curut kita yang satu ini.

Berbeda dengan yang lain, Aqeela malah pergi ke kantin untuk membeli minum. Dan Assa yang berada di kelas pun keteteran mencari Aqeela, takut-takut jika gadis itu belum sarapan lalu pingsan.

Namun setelah menyadari Aqeela tidak ada di UKS, Assa pun tersenyum tipis karena tau kelakuan pacarnya itu. Kemudian dia pun menuju tempat di mana Aqeela berada sekarang tanpa harus mencarinya lagi.

Aqeela menghembuskan nafasnya lelah, "Buset panas banget gilak. Bisa mateng nih gw lama-lama." Keluh Aqeela.

"Kalo mau dingin di kulkas sana." Ucap seorang cowok datar dari belakang yang tak lain adalah Assa membuat Aqeela menoleh ke belakang dengan kaku, terlihat Assa sedang berjalan menghampirinya.

"Kebiasaan deh. Kalo habis upacara itu langsung ke kelas, bukan ke kantin. Emang kamu belum sarapan? Kayaknya gak mungkin deh Bu Elsa biarin kamu nggak sarapan dulu." Heran Assa.

"Ya nggak laper, tapi kan haus." Ucap Aqeela sambil mengerucutkan bibirnya.

"Mau aku hukum lagi kayak hari-hari kemarin?" Ancam Assa, Aqeela pun menggeleng dengan muka ditekuk.

Sudah kapok ia dihukum si wakil ketua OSIS ini yang sayangnya adalah pacarnya. Minggu lalu, tetap menjalankan tugasnya, Assa menghukum Aqeela dengan lari 10 kali keliling lapangan.

"Yaudah ayo ke kelas sekarang, kalo gurunya udah datang gimana coba?" Imbuhnya.

"Ck! Iya iyaaa yaudin ayok. Daripada diomelin terus gw." Ketus Aqeela sambil berjalan dengan muka yang masih ditekuk membuat Assa merasa gemas dan berhenti berjalan.

Kemudian Assa menarik tangan Aqeela dan memeluk pacarnya yang sedang badmood itu.

"Jangan ditekuk terus mukanya. Gemes tau aku nya. Senyum dong biar lebih cantik." Ujar Assa datar, tapi mampu membuat hati Aqeela mleyot.

"Halah, guombal mukiji." Cibir Aqeela dengan pipi merahnya membuat Assa terkekeh gemas.

"Udah ayo ke kelas." Ajak Assa menggenggam tangan Aqeela, dan mereka sampai di kelas sebelum guru datang.

Mereka memang selalu berdua, sebab Assa pun juga tidak minat memiliki sahabat di kelasnya. Namun sebenarnya Assa memiliki sahabat, hanya saja beda kelas. Jadi saat di kelas hanya bersama Aqeela, dan sebaliknya.

***

Hari sudah sore dan pukul 15.30 para murid SMA Lima Sila sudah berbondong-bondong untuk pulang. Aqeela sudah berada di parkiran setelah berpamitan dengan Assa tadi.

Dalam perjalanan ada lampu merah membuat Aqeela berhenti, namun selain itu Aqeela melihat ada 2 anak laki-laki dan perempuan sedang duduk di kursi taman melihat-lihat langit.

Itu mengingatkannya pada seseorang yang sangat dia rindukan diam-diam selama ini. Namun, Aqeela berusaha untuk melupakannya sebab Aqeela sudah putus asa dan merasa bahwa mereka berdua tidak akan bertemu kembali.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang