[72]. HEALAH

7.8K 756 56
                                    

"Karena sering dimaafkan, jadi dia memperlakukan seenaknya. Sama sekali tidak menghargai yang sudah bersabar."

-Anjas-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

"Gus! Bangun ih! Udah Subuh tau!"

Sedaritadi Aqeela membangunkan Anjas untuk sholat Subuh, tapi hanya dibalas gumaman dan Anjas pun tak kunjung bangun. Ntah kenapa Anjas hari ini malah susah bangun, padahal biasanya Anjas yang bangun duluan dari Aqeela. Apa kemarin Anjas begadang?

"Guuuusssss, ya Allah suami gw!" Ucap Aqeela frustasi.

"Gus!" Aqeela menggoyang-goyangkan badan Anjas.

"Hm.."

"Bangun, ayo sholat!"

Anjas mulai membuka mata dan menerjab-nerjabkan matanya membuat Aqeela bernafas lega. Namun Aqeela dibuat dongkol lagi saat Anjas hanya menatap nya lalu tersenyum singkat dan memejamkan matanya lagi.

"Allahumma, Gus! Kok Gus Anjas jadi kaya kebo imigran gini sih?!" Kesal Aqeela.

Karena tak kunjung mendapat sahutan dari Anjas, terlintas ide dalam pikiran Aqeela membuat Aqeela menghela nafas.

"Kalo Gus Anjas nggak bangun sekarang, nanti malem nggak dapet jat-"

"Selamat pagi sayang! Saya mandi dulu ya, terus kita sholat berjamaah." Ucap Anjas cepat lalu melengos ke kamar mandi.

"Jangan mengambil keputusan saat marah, nanti kamu nyesel." Imbuh Anjas kemudian dengan cepat menutup pintu kamar mandi.

"Buset, laki gw." Gumam Aqeela melongo.

***

BRAK!

"GILAK! WAH, INI GAK BISA DIBIARIN!" Ucap Avero menggebrak meja dan bersuara toa itu, membuat Areksa yang ada di sampingnya itu menggeplak belakang kepalanya.

"Gausah keras-keras! Lo mau nanti ada yang denger?!" Avero nyengir.

"Njas, itu salah satu bukti yang harus kita selidiki. Filing gue, Azizah terlibat semua yang terkait tragedi Aqeela atau bahkan bisa jadi dia dalangnya." Ujar Reyhan.

"Nah, gue setuju! Dari awal emang gue udah curiga sama Azizah." Sahut Wisnu.

Mereka sekarang ada di rooftop setelah pulang sekolah. Anjas menunjukkan video dan rekaman yang ia rekam tentang Azizah kemarin. Tentu hal itu membuat Galaksi geng naik darah. Mereka pun yakin, ada Azizah dibalik semua ini.

"Kita harus awasi Azizah, tapi jangan sampai dia curiga. Kita harus berhati-hati, tidak boleh lengah. Kalian ngerti?" Ucap Anjas dianguki yang lain.

BRAK!

"EMAMAEEE!!" Jingkat Avero saat pintu rooftop dibuka begitu kencang. Mereka langsung menoleh ke arah pintu, mereka bernafas lega karena itu ternyata adalah Arinda. Mereka pikir siapa.

"Kamu kenapa?" Tanya Reyhan melihat Arinda ngos-ngosan.

"Njas! Huff huff huff.. Aqeela!" Ucap Arinda di sela-sela ngos-ngosan.

Anjas langsung berdiri mendengar nama Aqeela diucapkan.

"Kenapa? Aqeela kenapa?" Tanya Anjas kawatir.

"Dia, tadi izin beli buah di pasar komplek sebelah, dia ngraung-ngraung minta sendirian. Gue kasih waktu 20 menit, dia bilang iya. Tapi sekarang udah setengah jam! Gue kawatir sama Aqeela!" Jelas Arinda.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang