[61]. MUSIBAH LAGI

7.6K 658 8
                                    

"Jika sudah terlalu memuakkan dan keterlaluan, sedikitpun rasa hormat saya tidak akan ada lagi untuknya."

-ANJAS-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

"Ssttt, tu adek gue kenapa?" Tanya Gibran kepada semua Geng Galaksi, kecuali Anjas yang masih sibuk dengan berkas OSIS nya di ruang OSIS.

Mereka membalas dengan endikan bahu. Mereka juga bingung dengan Aqeela yang sedari tadi melamun tapi senyum-senyum sendiri. Arinda pun menempelkan punggung tangannya pada kening Aqeela.

"Nggak panas kok." Gumam Arinda.

Bisa dikatakan bahwa Aqeela sedang sangat bahagia saat Anjas mengatakan hal tadi. Tapi yaaa gitu, Aqeela tidak menganggap bahwa itu adalah sebuah pengakuan Anjas sebagai suaminya. Otak Aqeela masih belum sampai ke hal itu.

Tadi Anjas kembali meninggalkan Aqeela lagi. Mungkin ia ingin Aqeela ingat dengan sendirinya dan tanpa paksaan. Ia hanya takut, Aqeela belum mencintainya.

"Dek! Kamu nggak papa kan?"

Aqeela hanya menjawabnya dengan gelengan dan senyuman yang tak pernah hilang di bibirnya. Kakak-kakaknya pun jadi ikut tersenyum, karena senyuman Aqeela itu selalu menular.

"Kamu kenapa senyum-senyum gitu?" Tanya Areksa ikut tersenyum.

"Kak! Tadi Aqeela nggak salah denger kan?" Tanya Aqeela antusias membuat Kakak-kakaknya bingung.

"Denger apaan, Dek?"

"Gus Anjas mau jadi suami Aqeela?" Girangnya.

Tentu si Kakak-kakaknya ini membelalakkan matanya kaget, apakah Anjas sudah mengatakan yang sebenarnya? Atau yang lain?

"Aaaaaa bisa diabetes Aqeela kalo kayak gini!" Pekik Aqeela seperti orang gila.

"Aqeela kayaknya diabetes deh! Ututututuu Gus Anjas manisnyaaa oowwww!!" Aqeela memegang kedua pipinya yang memerah.

Kakak-kakak Aqeela lagi-lagi melongo dengan sikap Aqeela. Apakah adik mereka ini sudah terkena sydrome merah jambu? Ataukah malah lebih parah sampai-sampai merah begini?

"Aelah, Dek! Kirain kamu kenapa, ternyata lagi kesemsem sama Anjas?" Goda Arinda membuat Aqeela membelalakkan matanya.

"Eee anu. Itu loh, maksudnya tuh emm.. "

"Anu apa hayooo... Maksudnya apa hiyaaaa." Goda Yaqut.

"Ee itu.. Ah kalian jangan gitu ih! Malu tau!"

Kakak-kakaknya pun tertawa renyah. Aqeela memang selalu menggemaskan bagi mereka. Semoga dengan tumbuhnya cinta Aqeela ini, Aqeela bisa dengan mudah mengingat identitasnya yang sebenarnya.

Tapi walaupun begitu, tetap saja, ucapan Tante Bila masih nylekit dalam hatinya. Siapa sangka, wajahnya memerah gini, tapi jujur dalam hatinya menyimpan kesedihan.

***

Malam ini, keluarga Anjas dan Geng Galaksi berkumpul di kopsis malam untuk dinner bersama. Kopsis malam sekarang sepi dan hanya tinggal keluarga Anjas dan Geng Galaksi saja karena memang Pak Imam meminta penjaga dan penjual disana agar mengosongkan tempat untuk dinner mereka.

Kopsis malam itu dekat dengan gerbang kalo kalian nggak tau.

"Kak, temenin Aqeela cari angin keluar gerbang yah." Mohon Aqeela kepada Arinda.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang