[13]. MAAF DARI AQEELA?

13.8K 1K 1
                                    

"Sudah seperti yang sudah saya jabarkan, bahwa saya ingin menjaga kamu. Maka saya juga harus menuntun kamu agar tidak menyesal di masa depan"

-ANJAS-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

Keesokan harinya adalah Rabu pagi. Seperti biasa hari Rabu para murid memakai seragam berwarna biru muda.

Seperti biasa juga, Aqeela dan kakak-kakak nya atau sebut saja para geng Galaksi berangkat bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa juga, Aqeela dan kakak-kakak nya atau sebut saja para geng Galaksi berangkat bersama. Selain itu, belajar bersama lebih ke menyontek sih, ke kantin pun bersama.

Sekarang Aqeela sedang memakan roti bakar di kantin setelah makan nasi goreng kesukaannya.

"Aqeela, saya ingin bicara dengan kamu. Ayo ikut saya." Ajak Anjas to the point.

"Aqeela lagi makan loh, Kak. Ya Allah. Makan kan harus duduk." Oceh Aqeela.

"Astaghfirullah, pemalas sekali anak bu Elsa ini." Batin Anjas heran.

"Ayo, makan saat bicara juga nggak papa. Saya bicara dengan kamu juga duduk nanti." Ucap Anjas yang sudah memegang rambut Aqeela.

"Tapi-"

"Ayo Aqeela." Ucap Anjas lembut membuat semua orang cengo termasuk Aqeela. Melihat tidak ada pemberontakan, Anjas menitah Aqeela pelan-pelan dengan memegang rambut nya.

"Ayo" Ajak Anjas, Aqeela hanya pasrah.

Perlakuan Anjas kepada Aqeela memang sudah biasa teman-temannya lihat. Namun ucapan lembut Anjas kepada Aqeela lah yang membuat mereka semua cengo.

"Itu Anjas?" Tanya Wisnu cengo.

"Wahh gue yakin nih, kapal kita bentar lagi berlayar." Ujar Arinda yang merupakan presiden kapal itu.

"Iye nih. Oh iya, namanya apa kemarin? Gue lupa." Tanya Avero.

"AnQeel." Jawab Arinda tersenyum lebar.

"ANQEEL." ucap mereka serempak membuat seisi kantin menatap mereka, namun mereka hiraukan.

"Mari kita nguping!" Ucap Wisnu menirukan suara Sisca Kohl dianguki yang lain.

🌟

Anjas membawa Aqeela ke bangku taman di bawah pohon rindang.

"Mau bicara apa kak?" Ucap Aqeela sambil memakan sisa roti bakar nya tadi.

"Aqeela apa kamu tau, saya selalu datar saat bertemu Papa saya." Curhat Anjas membuat Aqeela yang tadinya asik makan, sekarang jadi menatap Anjas dengan seksama seakan menunggu cerita Anjas selanjutnya.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang