[46]. MODE MANJA

14.2K 822 8
                                    

"Kita hanya sebatas momen tanpa pernah menjadi komitmen🥀"
-ASSA-

"Luka dan rindu bisa sembuh, namun juga bisa kambuh😊"
-ANJAS-

"Obat dari segala lelah adalah punya uang banyak dan makanan yang enak😎"
-AQEELA-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

Sedaritadi di Mall, wajah Aqeela selalu ditekuk. Bukan, bukan karena ini sudah malam dan ia mengantuk, bukan itu.

Hal ini disebabkan karena ia bertemu dengan Friska dkk selalu ngoceh-ngoceh di depannya. Seperti tidak ada kapoknya sama sekali.

"Jangan ditekuk gitu mukanya. Saya sudah menahan daritadi buat nggak ngomong sama kamu, supaya kamu itu bisa lebih tenang. Tapi kamu malah betah merengut daritadi." Ujar Anjas.

Aqeela berdecak sebal, "Kakak nggak ngerti apa yang Aqeela rasakan!" Sewot Aqeela.

Anjas menghela nafas pasrah, tiba-tiba ia berhenti dengan tangan yang masih menggenggam tangan Aqeela erat. Geng Galaksijuga berada di belakang mereka. Yang lain sudah pada pulang, namun Assa belum. Ia di sini untuk menjaga Sherly juga.

"Kenapa berhenti?"

Anjas menatap istrinya itu dan mengelus pipinya lembut. Tanpa aba-aba, Anjas memeluk Aqeela dan mengusap-usap punggungnya lembut.

"Jangan marah-marah terus." Aqeela mulai nyaman dengan posisinya, "Dia seperti itu karena dia ingin membuat kamu menyerah dan kesal. Jika kamu menanggapinya dengan marah juga, apalagi seperti ini, dia pasti akan merasa menang Aqeela." Ucap Anjas lembut.

Anjas melepaskan pelukannya dan menatap Aqeela hangat.

"Saya tidak pernah ingin istri saya ini menyimpan dendam pada orang. Boleh marah, tapi jangan sampai amarah menguasai hati dan diri kamu. Hm?" Aqeela menunduk guna berpikir. Anjas tau apa yang istrinya itu pikirkan.

"Dengarkan saya," Anjas meraih pinggang Aqeela posesif, mengikis jarak antar keduanya.

"Jika kamu mampu marah namun kamu memilih untuk diam. Maka di situlah, InsyaAllah, Allah akan mempermudah urusanmu. Apa istri saya ini paham? Hm?"

Aqeela menganguk-anguk lucu membuat Anjas mengacak-acak rambut Aqeela gemas.

"Yaudah yuk kita cari makanan sebentar, mau?" Aqeela menganguk antusias. Lalu Anjas menggenggam tangan Aqeela kembali.

Sikap lembut Anjas pada Aqeela, bagaimana Anjas mendidik Aqeela, bagaimana Anjas menjadi suami yang begitu menjaga istrinya layaknya seorang ayah yang begitu mencintai anaknya itu membuat Assa semakin sadar diri.

Bagaimana Aqeela sekarang menjadi sosok yang lebih bahagia dari dia yang dulu, bagaimana Aqeela lebih dewasa dan bagaimana Aqeela menerima semua nasihat-nasihat bijak Anjas tanpa harus merajuk itu juga semakin membuat Assa merasa sakit.

Ia juga merasa gagal membahagiakan Aqeela selama hampir 2 tahun dulu. Ia gagal menjaga dan mendidik Aqeela layaknya Anjas dan Bu Elsa mendidik Aqeela.

Kalaupun ia ingin memperbaiki, semuanya sudah percuma. Ia sudah menikah dan begitupun sebaliknya. Walaupun ia harus makan hati, paling tidak dengan kebahagiaan Aqeela itu, Assa juga bisa ikut bahagia.

"Akhh! Ssshh.." Desis Sherly memegang perut nya membuat geng Galaksi dan Assa menatap nya.

"Kenapa kenapa?" Tanya Aqeela panik menghampiri Sherly.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang