[26]. MAMA GIBRAN

15.4K 1K 17
                                    

"Asal kau tau.. Dentuman musik yang terdengar klasik adalah pengiring kalbu yang semakin kelabu jika tanpa hadirmu.
Sungguh.. Tentang rasa, hatiku tak semunafik ucapanku"

-Anjas-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

"MasyaAllah, imutnya istri saya." Gumam Anjas tersenyum tipis saat melihat sang istri masih terlelap dengan polos nya.

Kini pukul 03.34 Anjas sudah segar sebab ia mandi dan sekarang memakai baju koko dengan sarung serta peci nya. Menatap istrinya yang masih tertidur, tadinya berniat membangunkan namun malah terpesona duluan.

"Sstt! Aqeela, ayo bangun. Udah Subuh!" Bisik Anjas di telinga Aqeela, namun Aqeela tak bergeming.

"Ei Zawjati nya saya, bangun yok. Udah Subuh Aqeelaa." Ucap Anjas lembut sembari mengelus pipi Aqeela lembut, membuat Aqeela menggeliat dan membuka matanya lalu melotot saat menatap wajah Anjas yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Astaghfirullah, jangan melotot gitu. Masa pagi-pagi suami nya udah diplototin?" Ujar Anjas meraup wajah Aqeela.

"Y-ya Kakak deket banget. Siapa yang nggak kaget bangun-bangun ada orang tepat di depan wajahnya, mana ganteng banget lagi."

"Kenapa? Mau saya dekat maupun lebih dekat lagi tidak apa-apa, sudah halal." Ucap Anjas membuat Aqeela blushing, Anjas hanya tersenyum tipis, sangaaaaattttt tipis.

"Ayo bangun terus mandi, habis itu sholat Subuh berjama'ah." Titah Anjas dituruti Aqeela.

***

"Assalamu'alaikum warohmatuloh..
Assalamu'alaikum warohmatuloh.."

Seperti biasa, Anjas membalikkan badannya lalu mengulurkan tangannya dan disambut Aqeela mencium tangan nya.Saat Aqeela hendak melepaskan tangannya, Anjas menahan tangan Aqeela lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Aqeela, dan lalu mencium kening Aqeela lembut membuat Aqeela blushing.

Selesai berdoa, Anjas mengambil Al-Qur'an yang ada di meja serta meja kecil lalu kembali duduk beralaskan karpet dan sajadah. Aqeela hendak berdiri untuk melepas mukena nya, namun tangannya ditarik oleh Anjas membuat nya duduk kembali.

"Mau kemana? Di sini aja mengaji bareng saya."

"Aqeela udah lama nggak mengaji." Cicit Aqeela.

"Yaudah makanya ayo kita ngaji, kamu baca saya nyimak ya." Ujar Anjas lembut.

"Kalo salah jangan dimarahin." Cicit Aqeela pelan.

"Untuk apa memarahi istri saya? Nanti kalo salah cuma saya tegur, nggak akan saya marahin." Ucap Anjas membuat Aqeela menurut dan mulai membacanya.

Aqeela membaca Al-Quran dengan sangat lancar sebenarnya, tapi ada beberapa yang harus membuat Anjas menegurnya dengan lembut. Tapi tetap saja, hal itu membuat Anjas kagum akan bacaan Aqeela, suara Aqeela yang membaca Al-Quran dengan lancar membuat hatinya tenang.

"Sadaqallahulazim.."

"MasyaAllah, katanya udah lama nggak ngaji, nah itu bagus kok, lancar bacanya."

"Ya emang terakhir Aqeela ngaji tuh SD kelas 6, habis khatam jarang baca Al-Quran lagi. Kalo baca gini mah Aqeela bisa, tapi nggak sampai hafalan." Ucap Aqeela.

"Mulai sekarang, setiap pagi jam begini kamu ngaji bareng saya yah. InsyaAllah nanti lama-lama pasti hafal. Tapi kalo kamu nggak halangan." Ucap Anjas.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang