"Tidak peduli siapapun itu, jika dia berani menyentuhmu, ingin sekali saya tebas kepalanya. Kamu hanya milik saya! INGAT, HANYA SAYA!!"
-ANJAS-
🌟🌟🌟
***
~HAPPY READING~
"Gimana nih, gw kenapa jadi demen makan gini si?!"
Gerutuan itu sejak selalu keluar dari mulut Aqeela. Sejak pulang sekolah tadi, ia ingin sekali makan mie ayam dekat penjual rujak kemarin. Tapi jika ia keluar tanpa izin Kakak-kakaknya, dipastikan ia akan mendapat siraman rohani dari Gusnya.
"Ehh, bocil!" Aqeela menoleh saat mendengar suara itu yang tak lain adalah Diandra.
"Lo ngapain berdiri di dekat gerbang gini? Mau kabur lagi kayak kemarin? Gue aduin Anjas lo!"
Plak!
"Aduh! Sakit, Qeela!" Keluh Diandra saat Aqeela menggeplak lengannya keras.
"Makanya jangan soujon lo! Ditampol malaikat maut baru tau rasa!"
"Sialan mulut lo, Qeel!" Aqeela tak menggubris umpatan Diandra.
"Ndra.."
"Apa!"
"Gw pengen mie ayam." Melas Aqeela.
"Ya beli dong, Qeela. Di kopsis kan ada, nggak mungkin juga kan kalo lo nggak ada duit. Atau lo maunya gue traktir? Iya?"
"Nggak gitu, Ndra, gw pengennya yang diluar komplek sekolah." Cicitnya membuat Diandra membelalakkan matanya.
"Jangan ngadi-ngadi lo. Masa beli mie ayam harus keluar komplek si!" Heran Diandra.
"Tapi gw pengen banget, Ndra."
Diandra gelagapan sendiri melihat Aqeela berkaca-kaca. Ia melupakan sesuatu, Aqeela sedang hamil dan sekarang lebih sentitif.
"Gw yakin nih Qeela lagi ngidam!" Batin Diandra.
"Lo kepengen banget ya?" Aqeela menganguk polos.
Diandra lagi-lagi harus menahan rasa cintanya pada Aqeela. Ia masih mencintai Aqeela kalo kalian nggak tau, tapi ia mengalah.
"Yaudah yok beli keluar komplek. Gue temenin ya." Aqeela tersenyum lebar.
"Makasih Kak Diandra!" Pekiknya senang.
"Giliran ada maunya aja, gw baru dipanggil Kak." Gumam Diandra.
"Gapapa deh, daripada ponakan gw ileran. Kan nggak lucu kalo omnya sama emak bapaknya cakep gini tapi tu anak berdua ileran." Batinnya.
***
"Lo nggak mau makan?"
"Nggak. Gue tadi udah makan trus ketemu lo" Aqeela menganguk paham, lalu ia memakan mie ayamnya dengan lahap.
Diandra tersenyum tipis melihat Aqeela begitu lahap makan. Ia tidak menyangka Aqeela dan Anjas akan dapat musibah seperti ini, namun ia yakin cinta mereka tetap ada. Apalagi ada buah cinta mereka di dalam perut Aqeela.
"Qeel."
"Hm?" Aqeela mendongak sambil mengunyah.
"Lo, nggak ngrasain apa-apa di perut lo?" Aqeela mengernyit.
"Maksud lo apaan? Jangan basa basi deh, otak gw gak nyampek!"
"Berarti masih aman. Tu dua bayi belum waktunya nendang berarti." Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIABLE
HumorEND! PART MASIH LENGKAP! BELUM SEMPAT DIREVISI, SILAHKAN DIBACA.. JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! JANGAN PLAGIAT!🙏 *** AQEELA NIKEN ABELYA STARLA WIGUNAQALISTA adalah seorang gadis remaja yang dibesarkan sang bunda tanpa kasih sayang seorang ayah...