SUAMIABLE

[64]. KEMBALI

"Yang paling menakjubkan adalah, dia tau diriku sedang trauma dan tidak percaya dengan siapapun. Namun dia rela, bertahan, merawat dan menungguku hingga diriku sembuh."

-AQEELA-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

"Bagaimana keadaan Aqeela, Bu?"

"Jadi gini. Sepertinya, ingatan-ingatan Aqeela sudah mulai memenuhi pikirannya. Kemudian rasa sakit itu muncul, dan Aqeela tidak bisa menoleransinya, jadi ia pingsan. Selain itu, ia juga kelelahan karena banyak menangis." Jelas Bu Rinta.

"Maksud Bu Rinta tadi, ingatan Qeela akan kembali?" Tanya Diandra.

"Ibu belum bisa menyimpulkan, kita tunggu sampai Aqeela sadar ya." Semua menganguk.

"Tapi, Aqeela baik-baik saja kan, Bu?" Tanya Anjas cemas.

"Alhamdulillah, Aqeela baik-baik saja sekarang. Anak-anak kamu juga sangat kuat, jadi kita juga tidak perlu menginpusnya dia hanya butuh istirahat, jangan cemas ya." Ucap Bu Rinta tersenyum tipis, Anjas hanya menganguk tapi pikirannya sangat kacau sekarang.

***

Aqeela menerjab-nerjabkan matanya. Perlahan cahaya memasuki penglihatannya. Ia pun berusaha duduk dan bangkit walaupun kepalanya begitu pusing membuatnya harus meringis.

Cewek itu menatap sekitar, dan tidak ada siapapun kecuali Keysha yang tertidur di sofa. Kemudian, pandangannya tiba-tiba kosong menatap depan, ntah apa yang ia pikirkan.

Lalu ia turun dari ranjang dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangannya. Di luar ruangan, tidak ada siapapun juga. Sampai akhirnya ia berjalan keluar rumah sakit sekolah, dan berjalan menuju taman rumah sakit sekolah itu.

Bisa dilihat di sana, ada Geng Galaksi mengerumuni seseorang. Aqeela memicingkan matanya, ia langsung membelalakkan matanya saat tau bahwa yang dikerumuni adalah Anjas. Dimana Anjas memukuli pohon yang membuat daun pohon tersebut berguguran.

Aqeela pun dengan cepat menghampiri mereka. Saat sudah berada didekat mereka, Aqeela bisa melihat tubuh Anjas yang kacau dan tangannya pun berdarah.

"Njas! Tenang, Njas! Aqeela dan bayi-bayi lo baik-baik aja! Lo kenapa kayak gini?!" Ucap Diandra.

"Kenapa saya tidak bisa menjaga istri saya, Ndra?! Sungguh, saya begitu mencemaskannya, tapi saya malah membuat istri saya masuk rumah sakit lagi!" Ucap Anjas sambil memukuli pohon itu.

"Saya suami yang tidak becus! Belum bisa menepati janji pernikahan kami! Haruskah saya pergi agar Aqeela baik-baik saja?! Kenapa saya selalu lalai?! Astaghfirullah!!"

"Njas! Tadi kan Bu Rinta udah bilang, Aqeela cuma butuh istirahat!"

Ucapan-ucapan Geng Galaksi yang berusaha menenangkan Anjas sedari tadi sama sekali tidak digubris oleh Anjas.

Hingga akhirnya Aqeela membelah kerumunan Geng Galaksi membuat mereka melotot. Apakah Aqeela mendengar ucapan-ucapan mereka sejak tadi? Bagaimana ini?

Aqeela terus melangkah mendekati Anjas yang masih memukuli pohon itu.

Perlahan, ia memeluk Anjas dari belakang dan sedikit mengelus dadanya dari belakang.

Hal itu membuat Anjas seketika berhenti dari aktivitas memukulnya dan menatap tangan yang melingkar indah di perutnya.

Cowok itu bisa tau bahwa yang memeluknya ini adalah istrinya. Ia hanya diam, ia tidak tau harus berkata apa. Biar Aqeela saja yang berbicara.

Geng Galaksi pun yang menyaksikan itu hanya bisa bungkam dan saling tatap.