[41]. AZIZAH GOSONG

10.7K 810 19
                                    

"Hal yang paling sakit adalah menyadari bahwa semuanya telah berakhir, namun masih berharap dipersatukan oleh takdir."
-ASSA-

"Hal yang paling menyakitkan adalah dimana kita sakit gigi. Beuh, sakitnya minta ampun. Hiksrottt"
-AQEELA-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

"Gue suka sama lo, Qut." Jantung Yaqut berdegup kencang saat Al mengatakan hal itu.

"Gue cinta sama lo. Gue berniat buat mengkhitbah lo, kalo lo bersedia." Yaqut menunduk dengan mata berkaca-kaca, ia tidak menyangka bahwa Al juga menyukai nya.

Semua yang ada di sana melongo dengan ucapan Al. Al yang dingin, cuek, pendiam, jarang tersenyum itu ternyata bisa suka sama manusia? Mana menyatakannya langsung lagi. Kecuali Aqeela yang memang sudah tau hal ini.

"Al, ini lo?" Tanya El cengo dengan tindakan kembarannya itu. Al hanya menatap El sekilas.

"Gimana, Qut? Lo mau jadi pendamping hidup gue? Lo mau suka duka sama gue?" Tanya Al tulus. Yaqut mendongak dengan mata penuh air itu.

"Aku mau Al. Aku juga cinta sama kamu.
" Ucap Yaqut pelan membuat semua orang tersenyum bahagia.

"Lo serius, Qut?" Tanya Al tak percaya. Yaqut menganguk sambil tersenyum hangat. "Alhamdulillah." Semua yang ada di sana memekik bahagia.

Ntah angin darimana, Aqeela tanpa ragu memeluk Anjas. Menubruk dada bidang Anjas dan menangis di dalamnya.

Tentu Anjas dengan senang hati membalas pelukan istrinya itu. Kapan lagi memeluk Aqeela saat PMS seperti ini. Sebab saat Aqeela PMS, Aqeela jadi cuek dan menjauh darinya, dan Anjas hanya bisa pasrah.

Diandra yang melihat Aqeela menangis dalam pelukan Anjas itupun tersenyum lembut. Walaupun hatinya sedikit sesak melihat itu, namun satu sisi hatinya juga bahagia, kedua orang yang ia cintai dan sayangi bisa menemukan pawangnya, jadi tak perlu lagi harus menangis diam-diam.

"Gue bangga sama kalian Njas, Qeel." Batin Diandra tersenyum hangat.

"Tugas gue udah selesai." Batin Tasya, lalu ia menatap Aqeela yang dipelukan Anjas.

"Terimakasih dedek Aqeela. Kakak nggak akan pernah nglupain kamu. Kamu udah ngrubah hidup kami menjadi lebih indah, Kakak sangat bersyukur kamu hadir dalam hidup kami." Imbuhnya dalam hati.

***

Malam ini adalah pesta ultah untuk SMA itu. Tentu semuanya beria-ria sekarang. Apalagi Aqeela yang menyantap beberapa makanan kesukaannya. Bukan Aqeela namanya, jika tidak makan banyak dan enak saat pesta seperti ini.

"Qeel, kamu lagi PMS ya? Kok akhir-akhir ini sewot bener ama Kakak." Ucap Arinda.

"Iya kemarin. Tapi sore tadi udah sembuh kok. Cuma belom mandi wajib, hehe."

Kakak-kakaknya ikut tersenyum melihat cengiran Aqeela. Sudah dibilang, senyum Aqeela itu seperti biasa, menular ke Kakak-kakaknya.

Tasya mengelus rambut Aqeela lembut, "Makan yang banyak yah, biar cepet tinggi."

Aqeela mendongak menatap Tasya datar membuat Tasya terkekeh geli, "Becanda, lanjutin makannya!"

Aqeela menurut, namun kali ini Anjas yang mengambil alih. Menyuapi Aqeela dan dirinya sendiri.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang