[56]. GUS LEMPENG

7.6K 618 12
                                    

"Maaf, bisa ku cuma ini saja. Kalo kamu nyari yang banyak bisanya, sana sama ular cobra aja."

-AQEELA-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

Dor!!!

Anjas memejamkan matanya saat melihat lelaki itu menembak kepalanya sendiri. Lelaki paruh baya itu menembak di bagian yang sama, dimana bagian kepala Aqeela terbentur.

Semua anggota Geng Galaksi yang ada di sana segera menghampiri lelaki itu dan mengeceknya, namun naas. Lelaki itu telah berhenti bernafas karena bunuh diri.

"Bos! Dia udah meninggal!" Pekik Avero.

"Innalillahi wainnailaihi roji'un." Gumam Anjas.

"Sialan! Kenapa dia harus mati sih?! Trus gimana kita tau siapa dalang dibalik ini semua?!" Ucap Gibran marah.

"Heh! Dah kayak psikopat lo!" Ucap Wisnu menatap Gibran horor membuat Gibran menghela nafas kasar.

"Gue nggak bisa diem aja kalo ini menyangkut Abel! Dia adek gue! Gue sebagai abangnya nggak rela adek gue dijadiin bahan dendam kayak gini!" Geram Gibran.

"Tenanglah. Aqeela itu juga merupakan istri saya. Tentu saja saya tidak akan tinggal diam, tapi keadaannya seperti ini, Gibran." Ucap Anjas menenangkan.

"Bener kata si Bos. Mending sekarang kita pikirin dulu ni jasad mau dikemanain, diapain dan digimanain? Kita aja nggak tau namanya, apalagi identitas atau bahkan keluarga nya." Ujar Rizky dianguki yang lain.

Gibran menghelas pasrah. Sebenarnya ia masih marah dan merasa dendam pada lelaki itu. Namun ia juga manusia biasa yang punya nurani, ia masih punya belas kasihan.

Apalagi dari cara bicara dan sorot matanya, lelaki itu adalah orang yang baik. Jadi kemungkinan lelaki itu ada yang memperalatnya.

***

Setelah kembali ke penginapan, Anjas pergi menuju kopsis siang berniat untuk membeli minuman dingin guna mendinginkan pikirannya.

Suami Aqeela itu ingin sekali sholat, namun jika ia sholat dalam keadaan marah seperti ini, dipastikan ia tidak akan fokus, jadi ia putuskan untuk ke kopsis siang dahulu.

Belum juga masuk ke dalam kopsis siang, Anjas tak sengaja melihat Aqeela makan di taman kopsis itu dengan santainya, dan sendirian.

Tentu saja dengan segera ia menghampiri istrinya itu.

"Assalamu'alaikum, Aqeela." Suara itu membuat Aqeela mendongak dan menatap siapa yang datang.

"Waalaikumsalam, Kak Anjas?"

"Kamu ngapain sendirian di sini?"

"Kakak nggak liat nih Aqeela lagi makan?" Tanya Aqeela balik.

"Maksud saya, kenapa kamu sendirian?"

"Halah mau ngajak Kak Arinda juga dia kelamaan siap-siap nya. Keburu laper nih perut!" Jawabnya lalu melanjutkan kembali makannya.

Anjas tersenyum tipis, lalu ia duduk di depan Aqeela. Menatap bagaimana Aqeela makan dengan lahap.

"Oh iya. Tadi ada cewek gabut namanya Ajijah. Dia siapa, Kak?" Pertanyaan Aqeela sontak membuat Anjas menatap Aqeela kaget.

"Jadi dia tadi nemuin kamu?" Aqeela menganguk.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang