"Saya tidak takut jika kamu kembali kepada saya lagi. Yang saya takutkan adalah saat saya mengulang kesalahan yang sama. Namun saya pastikan saya akan terus menggenggam tanganmu sampai maut memisahkan."
-ANJAS-
🌟🌟🌟
***
~HAPPY READING~Pukul 02.05 Aqeela tiba-tiba terbangun, ia berusaha memejamkan matanya kembali karena hawa dingin menyeruak ke dalam kulitnya.
Namun rasa kantuk Aqeela tiba-tiba hilang begitu saja. Ntah apa yang yang terjadi, tentu saja hal itu membuat Aqeela terduduk.
Aqeela tiba-tiba memikirkan sesuatu, menatap jam dinding yang masih menunjukkan pukul 02.08. Tanpa ambil pusing, Aqeela masuk ke kamar mandi dan mengambil air wudhu yang terasa sangat dingin membuat rasa kantuk Aqeela menghilang semua.
Benar, Aqeela ingin melaksanakan sholat sunnah tahajud.
Di sisi lain pula, di masjid sekolah, lelaki berbaju koko putih dengan sarung yang melekat pada tubuhnya tengah menghadap kiblat. Ia juga baru memulai sholat sepertiga malamnya. Mengangkat kedua tangannya kemudian..
"Allaaahhuakbar.."
Takbir terdengar jelas jika orang-orang memasuki area masjid sekolah, karena memang sangat sepi. Tentu itu menjadi tenang dan khusyuk bagi siapa yang beribadah di sana.
Sujud demi sujud telah Anjas lakukan dengan air mata yang tanpa ia sadari telah keluar sejak tadi. Melakukan sholatnya dalam kekhusyukan hingga salam terakhirnya, cowok itu berdzikir sejenak.
Setelah selesai dengan sholat dan dzikirnya, cowok itu menengadahkan kedua tangannya, dengan air mata yang membanjiri pipinya.
"Bismillahirrahmanirrahim, Ya Allah ya Rabb, jika benar dirinya adalah takdir hamba, dekatkanlah kami dan hati kami. Namun jika bukan pilihan dari Engkau, hamba mohon jauhkanlah kami, serta berikanlah kekuatan pada hamba untuk merelakannya, ya Allah." Lirih Anjas mulai terisak sangat pelan.
Anjas berdoa dalam diam, juga menangis dalam diam. Hanya dia dan Rabb nya yang tau, tidak ada siapapun yang tau seolah benar-benar bahwa Anjas tengah mengadu tentang semua kegundahan dalam hatinya hanya pada Allah.
"Ya Rabb, hamba mencintai salah satu hamba-Mu, hanya karena-Mu. Namun tidak pula melebihi rasa cinta hamba pada-Mu, ya Allah. Entah jiwa atau raga kami, dekatkanlah, bimbing lah kami agar dapat mengikrarkan janji suci dalam yang ikatan yang suci dan menuju jannah-Mu, dihadapan-Mu." Lirih Anjas kembali bertutur kepada Rabbnya.
Tuturan yang ia langitkan kepada sang pencipta sangatlah tulus hingga dengan deraian air mata. Bisakah kalian menjadi saksi betapa sesungguhnya Anjas sangat mencintai perempuannya?
Tak berbeda dengan Aqeela pula yang usai menyelesaikan sholat tahajud nya, ia langsung mengangkat kedua tangannya.
"Ya Allah, sebenarnya hamba sangat malu kala menyadari memiliki jutaan keinginan yang ingin dikabulkan, namun sujud hamba pada-Mu terlalu terburu-buru hingga tak sepadan dengan nikmat yang Engkau berikan pada hamba." Aqeela memejamkan matanya dan terisak pelan.
"Ya Allah, jika memang benar Kak Anjas adalah laki-laki yang Engkau pilihkan untuk menuntun dan mendampingi hamba, bantulah hamba untuk meyakinkan hati hamba. Tetapi jika bukan Kak Anjas, maka pertemukanlah hamba dengan seseorang yang memang pantas untuk hamba, di usia yang telah pantas pula untuk hamba. Serta pertemukanlah Kak Anjas dengan perempuan yang jauh lebih baik dari hamba, Ya Allah. Bantulah hamba, Ya Rahman Ya Rahim... "
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIABLE
HumorEND! PART MASIH LENGKAP! BELUM SEMPAT DIREVISI, SILAHKAN DIBACA.. JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! JANGAN PLAGIAT!🙏 *** AQEELA NIKEN ABELYA STARLA WIGUNAQALISTA adalah seorang gadis remaja yang dibesarkan sang bunda tanpa kasih sayang seorang ayah...