[16]. MARAHNYA AQEELA

13.4K 972 6
                                    

"Bahkan orang yang paling kuat sekalipun, dia bisa lelah. Bahkan orang yang paling sabar sekalipun, dia bisa berkata CUKUP!
Itulah kenapa kita masih disebut MANUSIA"

-ANJAS-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

Aqeela berjalan di koridor sekolah bersama Kakak-kakak ceweknya menuju ke ke kelas.

"Oh ini bocilnya?" Ucap seorang cewek dengan lantang membuat Aqeela dan geng nya berhenti lalu menoleh.

Terlihat cewek cantik berkulit coklat sawo bersama dengan 2 temannya yang menatap Aqeela remeh.

"Siapa?" Tanya Aqeela bingung.

"Lo lah! Emang siapa lagi di sini yang usianya nyleneh sendiri? Yang lain rata-rata 18-19 tahun, eehh dia 16 tahun udah nylonong ke kelas 12 aja. Mana katanya nggak pinter lagi, malu lah orang ibu nya cerdas gitu anaknya begini." Sindir cewek itu membuat Aqeela menaikan sebelah alisnya.

"Heh curut! Lo apa-apaan sih?! Yang mau itukan Bu Elsa, Bundanya dia, kok lo yang ikut campur sih?" Sewot Arinda.

"Masa? Paling juga dia yang mau, biar bisa ketemu cowok-cowok ganteng. Trus dipacarin.. Haaa?! Atau mungkin lebih ups!" Ucap cewek itu membuat Aqeela melotot tak Terima.

"Heh sendal goreng! Lo pikir gw cewek apaan?! Orang kagak tau apa-apa men nyrocos aja!" Sewot Aqeela dianguki kakak-kakak nya.

"Tau tuh! Sotoy lo! Emang lo cenayang atau peramal apa, yang bisa tau semuanya?!" Sewot Keysha.

Kebetulan juga para Galaksi geng cowok sedang lewat situ, tepat saat cewek-cewek itu berdebat membuat mereka berhenti dan terkejut.

"Lah itu Aqeela coy." Ucap Wisnu dianguki yang lain.

"Kayaknya dia diganggu sama Friska deh."

"Lah iya. Friska salah orang njirr kayaknya." Ucap Gibran dianguki yang lain.

"Mari kita lihat seberapa psikopat nya adek kita itu." Ucap Areksa tersenyum miring dianguki yang lain tak terkecuali Anjas.

"Gue nggak sotoy tuh. Biasanya bocil seumuran dia itu pikirannya tentang cowok terus, lalu polos, mau digituin, mau diginiin, murahan emang, yakan?! Wush!" Ucap cewek itu lalu menyemprotkan air untuk menyiram tanaman kecil yang dia bawa tadi ke wajah Aqeela sambil tersenyum miring membuat semua Kakak-kakak Aqeela terkejut.

"FRISKA LO JANGAN KURANG AJAR YA?!" Bentak Arinda.

"Apa? Emang kenapa? Dia bakal ngadu? Ck! Tukang ngaduan banget yahh. Namanya juga bocil haha." Cewek itu tertawa renyah.

"CUKUP!" Sentak Aqeela.

Kini wajah Aqeela yang sedikit basah itu berubah merah menahan marah. Namun dia juga tidak mau bertengkar di sekolah, sudah cukup dia beberapa kali dihukum karena terlambat.

"Eh buset, muka Aqeela udah merah cuy!" Bisik Arinda dianguki yang lain.

"Qeel Qeel.. Udah ndak usah dengerin dia. Dia emang gitu orangnya." Ucap Yaqut, cewek medok itu sedikit takut juga sebenarnya dengan Aqeela.

Tak lama kemudian Aqeela mengambil penyeprot itu dari tangan Friska dengan gesit dan menyemprotkan nya balik ke wajah Friska membuat semua tercekat. Apalagi Friska, ia tak menyangka Aqeela akan membalasnya seperti ini.

"Lo apa-apaan sih?!" Bentak Friska.

"Lo yang apa-apaan! Bukannya udah impas yah? Muka gw basah, muka yang udah buat gw basah juga harus basah. Lo jahat sama gw, gw juga jahat sama lo lah. Yakali lo jahat sama gw trus gw harus nangis-nangis kayak orang sinting. Lo kira sinetron?" Ucap Aqeela lantang membuat Friska bungkam.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang