Banginho - Gryf & Slyth 1

20.9K 346 6
                                    

        𝐒𝐎𝐔𝐍𝐃𝐒 𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐑𝐀𝐈𝐍

       Siang hari itu, tampak hujan turun di desa Hogsmeade, dimana banyak para penyihir sedang mengikuti kelas pertahanan terhadap ilmu hitam. Semuanya tampak terhanyut oleh tetesan air yang menuruni bumi, terdengar suara merdu yang mengikuti derasnya air hujan yang tidak kunjung berhenti tersebut.

       Namun berbeda dengan murid dari Slytherin ini. Ia membolos, dan berada di hutan terlarang. Padahal banyak mitos yang beredar, tidak boleh berada di hutan terlarang tanpa pengawasan dari Profesor atau penjaga. Namun Bangchan tetaplah dirinya, murid dari Slytherin yang tidak pernah mau mengikuti aturan.

       Sebetulnya, ia hanya sendiri di sana karena ia tidak mempunyai teman. Sifat yang angkuh dan selalu ingin menang, membuat ia tidak disukai oleh murid dari seluruh asrama. Terkecuali Slytherin, mereka justru bangga memiliki teman sepertinya.

        "Aresto Momentum!" Bangchan mengayunkan tongkatnya ke sebuah hewan yang melewat. Akhirnya berhasil! Tikus tersebut berjalan menjadi lebih lambat karena mantra yang dirapalkannya.

       Bangchan tersenyum puas melihat hasil mantranya. Lantas, kembali membaca buku yang tampak tidak basah tersebut, karena sudah dirapalkan mantra olehnya.

       "Confringo!" serunya kembali. Lagi lagi, sebuah ranting terbakar karena ulahnya. Bangchan tersenyum puas melihat mantranya kembali berhasil.

        "Bangchan, jangan macam-macam!" seru seseorang. Ia melihat seorang lelaki manis dengan jubah hitam sama sepertinya, namun hanya berbeda pada bentuk logo di dada kirinya.

        "Ah, seorang Gryffindor." Bangchan tersenyum miring melihat adik tingkatnya tersebut menatapnya dengan tajam dan melipatkan tangannya.

        "Ini hutan terlarang, dan kamu ada di sini. Lagi hujan pula, ingin aku panggilkan Dementor ya?!" serunya kesal. Bangchan hanya terkekeh pelan, lantas menatap wajah lelaki manis tersebut dan mendekatkan dirinya.

        "Kenapa harus dilarang? Lagipula ini hujan, kenapa kamu harus kesini dan repot memarahiku, Lee Minho?"

        Setelah Bangchan berujar hal tersebut, Lino mendengus kesal dan menginjak kaki Bangchan. "Kau akan kena detensi, Christopher. Aku hanya menjalani tugas sebagai kedisiplinan. Tetapi, baiklah! Akan aku bebaskan kamu kali ini, tapi jangan sendiri lagi kalau kesini!" ujarnya kesal, dan Lino melenggang pergi dari hutan terlarang tersebut.

        Setelah kepergian Lino, Bangchan merapalkan mantra agar Lino tidak kehujanan. Namun tentu saja, sifat tsundere dan angkuhnya itu lebih besar.

        Bangchan tersenyum puas melihat Lino yang tampak pergi dan membiarkannya untuk sendiri di hutan terlarang. Namun setelah kepuasan tersebut, ia menghela napas. Hujan kali ini terasa berbeda, karena tetesan air hujan tersebut melewati tetesan daun yang bersuara. Ia sangat menyukai suara dari hujan, karena terasa lebih nyaman dan aman.

        Mungkin juga, rintikan air yang turun ini mewakili hatinya. Tidak ada yang tahu sifat seseorang yang terlihat angkuh dan sombong, namun di dalamnya terdapat luka besar yang ia tutupi rapat.

        Seperti halnya ia menyukai Lino, karena ia merupakan seorang pure-blood dan Lino merupakan muggleborn, ibunya akan marah jika ia ketahuan menyukai keturunan dari muggle dan bukan dari keturunan Slytherin.

       Hujan itu bukan hal yang menyebalkan, jika dirasakan dengan perasaan. Hanya saja jika dilihat, terlihat sangat menyebalkan. Sama seperti dirinya.

....

Haik aku back lagi! Hehehe maaf sangat slow karena sibuk. Untuk sekarang, nanti ada part duanya. Terus apakah ada yang mau request part mana aja yang harus dibikin part dua? 👀

Stray Kids One Shoot bxb 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang