Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Hyunjin menikah dengan Yeji tiga tahun silam, ia dinobatkan sebagai Raja Edwardsville. Sekarang, sudah lamanya ia menjadi Seorang Raja dengan sifat yang masih sama persisnya.
Jika kalian berharap bahwa ia akan bahagia hidup dengan Ratu, tentunya tidak seperti itu. Hyunjin tidak pernah menobatkan Putri Yeji Thalia sebagai Ratu. Walau dalam monarki, jika seorang wanita menikah dengan Raja, maka ia akan menjadi Ratu.
Hanya saja, Hyunjin tidak mau memberikan gelar tersebut. Ia hanya ingin, seseorang yang menjadi Ratu adalah orang yang ia cintai setulusnya.
Walau pernikahan hanya dilandaskan karena adat, Hyunjin bukan orang yang selalu bermain kasar. Hanya saja, sifat angkuhnya masih terbawa.
"Selamat malam, Raja. Aku ingin memastikan apakah hasil tes sudah keluar?"
"Jangan berbicara seperti itu, Putri Yeji."
Yeji mengerlingkan matanya. "Karena Anda seorang Raja, maka aku harus memanggilmu Raja. Kudengar, hasil tes DNA sudah keluar, bukan?"
"Ya, dan hasilnya 99,9%."
Jika kalian mengharapkan seorang anak, maka tidak. Kedua suami istri yang hanya formalitas ini, sebenarnya adalah,
sepupu.
"Aku tidak paham mengapa ayahmu ingin menikahkan anaknya dengan keponakannya sendiri."
Hyunjin terkekeh pelan, dan memperhatikan isi surat tersebut. "Ayah tidak pernah dan tidak mau tahu soal keluarga kita, Yeji. Itu kenapa aku dibesarkan seperti ini."
Yeji menghela napas. Sejujurnya, ia di kerajaan Edwardsville hanya untuk membantu Hyunjin yang tampak terlihat tidak seantusias dulu. Walau wajah datarnya tidak berubah, ia merasakan perubahan di dalam diri Hyunjin.
Setengah dirinya menghilang.
"Jika kita sudah mendapatkan hasil tesnya sekarang," ujar Yeji perlahan. "Apakah kamu ingin mencari Minho?"
Hyunjin termenung.
Jujur saja, tahta tertinggi di dalam hatinya masih seorang mantan pelayannya.
Seseorang yang dapat membuatnya luluh, bisa memperlihatkan sifat sebenarnya di dalam dirinya.
