Full of porn! Jadi kalau gak suka jangan dibaca, perlu diingat kalau book ini kotor, jadi jangan coba untuk protes karena book ini memang isinya kotor semua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ahhh~ Chris! Hiks, mentok banget disituu ahh!"
"Hhh yeah, fuck my baby. I want to cum! Hhh-"
"-Permisi, ada pesan makanan atas nama Minho."
Chris terhenyak saat melihat Minho di pangkuannya. Ia terkekeh, kemudian melepas penyatuan mereka. "Aku lapar, Chris. Aku ambil dulu setelah itu kita lanjut, ya?" ujarnya sambil mencium sekilas bibir kekasihnya. Minho berjalan menuju pintu dan membukakan untuk kurir tersebut.
"Ah, iya. Saya Minho, sudah dibayar oleh zipay kan?"
Minho berlari masuk dan menyimpan bungkus plastik tersebut di meja dan membuka kulkas. Chris mendengus, melihat ereksinya yang memerah dan hanya tinggal mengeluarkan cairannya. Ia berjalan menyusul Minho, melihat Minho yang membuka kulkas secara menungging membuatnya sangat tidak kuat untuk melihat lubang yang berkedut itu.
"Fuck, kalau kamu gamau bikin kakak ganggu jangan goda sayang."
Minho terhentak saat lubangnya kembali di invasi. Ia mengeratkan pegangannya pada gagang pintu, dan mendesah kuat karena Chris tidak memberinya jeda untuk menggempur dirinya.
"Ahh~ ahh! Kak, a-aku mau kasih dulu- AHH!"
Chris terlampau nafsu, ia terus menggenjot lubang Minho hingga ia menggeram kuat. Setelahnya, penisnya ia lesakkan lebih dalam dan mengeluarkan cairan di dalam lubang kekasihnya.
"Hhh, akhirnya lega. Kamu terlalu lama sayang."
"Anghh, kakak! Pintu belum dikunci ... aku mau kasih minuman ke kurir dulu!" panik Minho sembari melepas penyatuannya, ia membersihkan asal lubangnya dan memakai rapih kembali bathrobenya. Ia menggigit bibirnya malu saat melihat kurirnya menunggu, ia tersenyum seperti tidak ada apapun.
"Maaf menunggu lama- ini untuk Anda. Terima kasih sudah mengantar, ya."
Kurir tersebut hanya tersenyum- namun sepertinya, ia harus menanggung malu karena,
Minho terbelak saat melihat gundukan keras di celana kurir tersebut. Ia tersenyum malu, dan mengeratkan pegangannya. "Ah, terlalu terdengar ya? Maafkan-"
"Sayang, jangan lama. Kita masih- Oh?"
Chris dengan tidak berdosanya menghampiri Minho dengan badan toplessnya. Melihat kurir tersebut yang berdiri dan terdapat- gundukan, Chris terkekeh.
