tags: bin!dom, chan!sub, hospital-life, romance, fluff, bxb, 🔞 commisioned by kak @bbynerry11 on twitter. ❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Suatu hari, di Rumah Sakit.
Seseorang terbaring dengan lemah beserta infus di tangannya. Dengan wanita yang berdiri di sampingnya sembari mencubit lengannya dengan kuat.
"Ah, Ibu! Sakit!"
"Suruh siapa minum alkohol! Kamu tuh bandel banget ya, padahal udah umur dua enam. Cari jodoh sana!"
Changbin meringis ketika Ibunya memukul lengan Changbin. Pergelangan tangannya sedang di infus akibat dengan pintarnya, seorang Changbin yang jarang makan malam ini malah meminum alkohol dengan teman-temannya pada saat ulang tahun temannya.
Tepat semalam, Changbin menghadiri undangan temannya yang berulang tahun. Ia lupa bahwa ia keseringan melewati makan malamnya, dan menerima alkohol yang diberikan temannya. Setelah pulang dari pesta dan tertidur di rumah temannya, ia merasa lambungnya bergejolak dan meringis kesakitan.
Segera, temannya membawa Changbin ke rumah sakit terdekat di jam tiga pagi. Rupanya, Changbin terkena asam lambung.
Saat mengabari Ibunya, Nyonya Seo tampak panik karena mendapati kabar mengejutkan dari anak semata wayangnya itu masuk rumah sakit. Ia mengira bahwa anaknya mengalami sakit serius atau kecelakaan, namun rupanya, karena mengonsumsi alkohol tanpa mengisi perut terlebih dahulu.
Nyonya Seo mendengus kesal, sedikit khawatir saat melihat anaknya yang terbaring lemah, dan wajahnya pucat.
"Kamu udah tau pola hidup jelek, malah minum sebelum makan. Mau mati muda, hah?!"
"Iya, ampun Ibu!" Changbin mendengus kesal jika Ibunya mengomel, karena tidak akan ada akhirnya. Padahal Changbin sedang merasa lemas saat ini.
"Repot nanti kalau kamu mati, mana belum punya menantu. Jangan main terus, urus perusahaan! Cari calon yang cocok buat kamu. Kasian kalau nanti kamu jadi perjaka tua." Nyonya Seo menyerocos tiada henti.
"Iya Ibu, maafin Abin, ya? Tadi susternya nyuruh Abin buat istirahat dulu, nanti jam delapan Dokter yang nanganin Abin bakal kesini."
Ibunya mengangguk paham, mengusap rambut Changbin dengan lembut sembari menaruh beberapa buah di nakas sebelahnya. "Yaudah, kamu gak perlu ditemenin, kan? Karena masih jam tujuh, Ibu harus siap siap kerja, ada meeting hari ini. Kalau butuh sesuatu, telepon Ibu, ya? Ayah baru pulang lusa, mungkin jenguk kamu setelah pulang dari Bandara."
Changbin mengangguk paham, dan tersenyum ketika keningnya dikecup lembut oleh sang Ibu.
Bukan hal aneh bagi Changbin yang mendapatkan seluruh kasih sayang dari keluarganya, termasuk ayahnya juga.
Changbin merupakan anak tunggal dari keluarga Seo. Ia dikenal sebagai sosok yang dermawan dan mandiri, walaupun ia berasal dari keluarga yang berada. Buktinya, ia tidak bersekolah di sekolah internasional, sekolah luar negeri maupun sekolah bergengsi. Ia bersekolah di sekolah negeri pada umumnya, dan berkuliah di perguruan tinggi negeri.
