Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
"Cool, Hyunjin!"
"Look at the camera, make it with your eyes!"
"Make a pose with your head up!"
Semua orang terkesima dengan model satu ini.
Hwang Hyunjin, seorang model terkenal dan Brand Ambassador ternama, Versace. Di dunia ini tidak ada yang mengenali dia, seseorang yang sangat rupawan, cantik dan tampan, berkarisma, penuh dengan pujaan di hidup seorang Hwang ini.
Tidak ada yang tidak mengaguminya. Semua mata tertuju padanya, membuat pandangan terpesona. Mata karismatik, tubuh yang jenjang serta proporsional.
Hwang Hyunjin adalah mahakarya.
Hyunjin selalu bekerja keras dengan apa yang ia dapat. Mulai dari berolahraga ringan dengan gym, mengikuti pilates dan kelas yoga, melakukan perawatan diri luar dan dalam. Ia juga sangat lihai jika sedang berjalan di atas catwalk.
Ketertarikannya pada dunia model sudah lama. Sejak kecil, ia selalu melihat televisi bagaimana saat orang-orang dengan sempurna berjalan dan memamerkan fashion mereka. Hyunjin sangat tertarik, dan orangtuanya mendukungnya. Dengan privilege yang kuat, Hyunjin mendapatkan segalanya.
Hyunjin memang tidak pernah memiliki kasus apa pun- kecuali, satu.
Setelah mendapatkan kesuksesannya di dunia modelling, Hyunjin rasanya belum puas jika ia harus berdiri tanpa mengasah bakatnya. Maka dengan keyakinannya, ia mencoba merilis lagu buatannya berkolaborasi dengan satu Producer.
Hanya, semua itu gagal. Banyak masyarakat yang menghujatnya akibat suaranya yang jelek, belum sempurna, atau bahkan crack. Saat agensi Hyunjin meminta pertanggungjawaban kepada Producer itu, ia menghilang.
Hyunjin sempat down saat itu, ia menangis akibat cercaan kepada dirinya akibat suaranya. Satu minggu ia merenungi semuanya, ia pun datang ke agensinya untuk membicarakan terkait hal ini.
"Hyunjin, rasanya kamu harus menghentikan perilisan lagu-"
"Gak,gue mau berusaha. Mungkin buat sekarang, suara gue emang jelek. Tapi gue mau suara ini nantinya jadi pujian orang. Mungkin gue bisa ikut latihan kelas vokal, dan mencari Producer yang terpercaya." Hyunjin menatap Co-CEOnya dengan tatapan yakin.
"Kalau agensi ini gak punya uang, nanti gue yang bakal bayar semuanya."
Akibat tekadnya, agensinya pun menyetujuinya dan mendapatkan beberapa Producer yang bisa menjadi pelatih vokalnya juga.
Pertama, ia bertemu dengan Miss S, yang merupakan pelatih andal. Hyunjin mencoba meneliti cara melatih Miss S, namun ia sangat tegas dan galak- sehingga Hyunjin menggelengkan kepalanya.
