Hallo everyone, apa kabar?
akhirnya aku bisa update lagi walaupun uda mau seminggu lebih ya😌
Btw, kalian suka cerita WILLIAM? Ini baru part awal ya, next part pasti bakalan seru!!!!
happy reading
"Gila lo senyum-senyum sendiri?" semprot Magnus melihat sahabatnya yang terbiasa hanya memasang ekspresi datar.
"Gimana gak senyum mulu orang baru dapet sekertaris baru," sahut Gerald berniat menyindir.
"Terus apa urusannya sama sekertaris baru? siapa emang sekertarisnya? cewek cakep?!"
"Lo berpaling dari Laya, Am?!"
Mendengar nama itu disebut, Liam menyimpan ponselnya dengan kasar, lelaki itu menatap tajam satu sahabatnya, "Siapa lo?"
Magnus yang sudah paham pun mendengus kasar, memang jika dipikir-pikir tidak Zean tidak Liam, keduanya sama-sama memiliki sifat yang sangat posesif. Wajar saja jika Zean, karena memang lelaki itu sudah mempunya istri, sedangkan Liam? Lelaki itu hanya sekedar mampu mencintai Laya dalam diam.
"Inget, Am, selagi janur kuning belum melengkung jomblo bebas menikung--"
"Bacot!" sembur Liam melayangkan tatapan tajam kepada Magnus.
"Mau kemana lo?" tanya Gerald melihat Liam yang sudah beranjak dari kursinya.
"Balik," sahut lelaki itu singkat.
"Lo sih, udah tau tuh anak kayak bocil mood-nya, malah lo--"
"Lah dianya aja baperan," sela Magnus tak ingin disalahkan.
"Goblok!" sembur Gerald kemudian ikut beranjak dari kursi menyusul Liam.
"Zean aja belum ke sini masa lo udah mau balik aja, Am," ujar Gerald sembari berjalan beriringan bersama Liam.
"Toilet, mau ikut?" Gerald langsung memberhentikan langkahnya, melihat sekeliling dan ternyata benar ini jalan menuju ke arah toilet.
"Anjing," umpat Gerald kemudian kembali berjalan untuk kembali ke tempat duduknya.
"Lo ngapain ngikutin Liam?" tanya Magnus menatap heran temannya itu.
"Gue pikir dia mau balik, taunya ke toilet," gumam Gerald menjawab.
"Lo yang goblok! Orang hp Liam masih ada disini," ucap Gerald membuat Gerald mendengus pelan.
"Lo gak tau yang jadi sekertarisnya Liam siapa?" tanya Gerald yang mendapat jawaban gelengan kepala dari Gerald.
"Siapa emang?" tanya Magnus penasaran.
"Kyra Alaya--"
"Laya maksud lo?!" Gerald mengangguk santai.
"Anjir, emang, ya dunia tuh bener-bener sempit!" heboh Magnus merasa tak percaya dengan fakta bahwa yang menjadi sekertaris Liam adalah perempuan yang selalu di nanti-nanti oleh Liam sendiri.
"Lo kok bisa tau?"
"Dia sendiri yang cerita sambil senyum-senyum kayak orang gila--"
"Lo lebih gila!"
•••
Setelah pulang dari acara kumpul bersama sahabat-sahabatnya, Liam memutuskan untuk segera pulang, karena bagaimanapun sekarang dirinya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lumayan.
Ya, setelah berdiskusi dengan Raka, sang ayah, Liam memutuskan untuk mengadopsi anak laki-laki yang ia tolong paska kecelakaan beberapa bulan lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
WILLIAM (COMPLETED)
Teen Fiction18+ Dia, William Kendrick Lazarus, di umurnya yang terbilang cukup muda, memutuskan untuk mengurus perusahaan Laz's company yang didirikan oleh sang ayah, Raka Kendrick Lazarus. __ Kembali kehilangannya membuat William benar-benar frustasi. Dan kare...