BAB'011

17.7K 748 135
                                        

halo pipelnya WILLIAM apa kabar kalian guys?

jangan lupa follow ig aku ya klik linknya di bio aku terimkasi!!!

aku udah peringatin di blurb kalo cerita ini mengandung apa yaa pokonya untuk 18 tahun ke atas!!!





HAPPY READING


"Sesuai kesepakatan," ucap Liam setelah berhasil memeluk tubuh Laya sembari menghirup dalam-dalam aroma parfum yang melekat di jenjang leher gadisnya.

Tidak berhenti disitu, Liam membalikan tubuh Laya dan menatap lekat gadis dihadapannya, mengusap lembut kedua pipinya, lalu memberikan kecupan lembut di kening Laya.

"Dia gak ada tumpangan buat pulang--"

"Bukannya Aurel kaya? Dia juga punya mobil, kenapa harus numpang sama kamu?" cecar Laya kesal.

"Mobilnya rusak--"

"Kenapa kamu mau anter dia pulang? Kamu suka sama dia?"

"Kamu jauh lebih menarik," ucap Liam sambil tersenyum menatap wajah cantik gadisnya.

"Aku mau tidur, jangan ganggu," Laya melepaskan kedua tangan Liam yang entah dari kapan memeluk perutnya, lalu berjalan ke arah ranjang dan merebahkan tubuhnya, tidak lupa Laya menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Say you are jealous, baby.." Liam duduk di samping Laya dan menyingkirkan selimut tebal yang menutupi tubuh Laya lalu membuangnya ke sembarang arah.

Liam berusaha membangunkan Laya, ketika berhasil, Liam langsung mendudukkan Laya di pangkuannya.

"Apa lagi?" Laya berusaha sabar menghadapi Liam. Meskipun dalam hatinya ia sedang merasakan takut karena posisinya yang begitu intim.

Bukannya menjawab, Liam menarik tengkuk Laya dan berhasil menempelkan bibirnya dengan bibir Laya, lidahnya mulai bergerak mendorong agar Laya membuka bibirnya.

Kedua tangannya mulai bergerak lincah untuk menggoda Laya dengan cara membelai lembut paha Laya yang terekspos.

Laya ingin menghentikan aksi gila Liam, tetapi hatinya mengatakan seolah tidak ingin menghentikan apa yang Liam lakukan. Laya mulai terbuai dengan ciuman Liam, gadis itu mengalungkan kedua tangannya di belakang leher Liam, dan semakin memajukan tubuhnya.

Satu tangan Liam terangkat naik ke atas perut Laya, semakin naik, dan Liam berhasil menemukan titik sensitif gadisnya, dengan hati-hati Liam memasukan tangannya ke dalam baju Laya, dan meremas pelan dada Laya membuat gadis itu bergerak gelisah.

"Won't you say it, baby?" Di sela-sela ciumannya Liam bertanya.

"Stop it, please.." Laya bergerak frustasi ketika tangan Liam semakin kencang meremas kedua dadanya.

"Say yes, I will stop it," bisik Liam sensual masih dengan memainkan aksinya lalu kembali melumat bibir gadisnya.

"Yes, I'm jealous, are you satisfied? Please let go.." Akhirnya Laya mengalah dan mengatakan yang sejujurnya bahwa dirinya memang cemburu ketika mendengar Liam satu mobil bersama perempuan lain.

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang