BAB'014

16.1K 807 307
                                        

HALO GIRLS, APA KABAR SEMUANYA? SEMOGA DALAM KEADAAN SEHAT YA GIRLS GIRSL KUEEE

FOLLOW AKUN IG AKU LINK ADA DI BIO MAKASI!!!

SPAM VOTE & KOMEN BIAR AKU SEMAKIN RAJIN UPDATE!!!!!

HAPPY READING











Tepatnya pukul enam pagi, Laya lebih dulu bangun dan akan segera bersiap untuk pergi ke kantor Gerald.

Ya, setelah berdebat dengan Liam, akhirnya Laya mendapat izin dari kekasihnya itu, tentunya tidak mudah, ada banyak peraturan yang sudah di sepakati.

Karena Laya tidak mungkin membiarkan Alfa kelaparan, jadi gadis itu memilih untuk membuat sarapan terlebih dahulu.

Laya sudah rapi mengenakan rok span berwarna hitam yang panjangnya di atas lutut, lalu di padu dengan kemeja putih polos, rambut panjangnya dibiarkan tergerai bebas. Meski penampilan Laya termasuk biasa saja, tetapi gadis itu terlihat berbeda, karena terlihat lebih menarik dari biasanya.

Tanpa Laya sadari, Liam memperhatikannya sembari menyenderkan tubuhnya di kulkas, dengan satu tangannya memegang minuman kaleng.

"Ada yang lebih pendek roknya?" sindir Liam karena risih melihat rok Laya yang terlalu memperlihatkan paha mulusnya.

"Aku cuma punya ini--"

"Pake celana, gak usah pake rok kurang bahan kayak gitu," Liam tidak ingin mendengarkan penjelasan gadisnya.

"Udah tanggung--"

"Pake celana atau gak usah pergi?!"

Laya melayangkan tatapan kesal ke arah Liam, gadis itu berdecak karena merasa kesal hanya karena perihal pakaian saja.

"Good girl," puji Liam ikut memutar tubuhnya ikut memperhatikan pergerakan gadisnya.

Liam sendiri hari ini hanya akan datang ke kantor untuk menandatangani beberapa dokumen, lalu setelah itu akan pergi ke kantor sang Ayah untuk membicarakan masalah perusahaan yang berada di Australia.

Laya dan Alfa keluar secara bersamaan. Alfa melihat sang Ibu sudah rapi pun hanya cengengesan menampilkan deretan gigi rapinya, lalu mengacungkan kedua ibu jarinya.

"So beautiful," puji Alfa lalu berhambur memeluk Laya.

"Jangan nakal di sekolahnya, harus rajin belajar, oke?" Laya berjongkok menyamakan tinggi Alfa, lalu mengusap wajah bocah itu.

"Oke, Mom!"

"Kita sarapan dulu," ajak Laya sembari menggandeng tangan mungil Alfa.

"Come on, Dad, kau tidak senang Mommy bekerja?" celetuk Alfa ketika sudah duduk di meja makan, dan ketika menatap wajah sang Ayah terlihat beda.

"No," sahut Liam apa adanya dengan suara pelan agar Laya tidak mendengar.

"Why?"

"Akan ada banyak lelaki mendekati Mommy," jawab Liam memasang wajah kesalnya.

"Lalu? Apa masalahnya? Bukannya Dad juga banyak di dekati perempuan?"

Liam berdecih sebelum menjawab pertanyaan putranya, namun belum sempat menjawab Laya sudah kembali dengan membawa nampan.

"Kenapa? Gak mau makan?" tanya Laya ketika Liam tidak memakan makanannya dan hanya fokus memandangnya.

"Dad terlalu takut jika Mommy nanti akan banyak di dekati oleh lelaki," kompor Alfa membuat Liam menatap nyalang ke arah putranya.

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang