BAB004

21.3K 1.1K 513
                                        

hallo everyone? apa kabar kalian hari ini?

tim yang udah nunggu aku update mana nih??

sorry ya guys mungkin aku update bakal jarang, pertama karena aku lagi sibuk sibuknya krna bentar lgi aku lulus, so setelah lulus sambil aku nyari kesibukan lain aku pasti sering update lagi kayak dulu

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA!!!!!!





SELAMAT MEMBACA

"Kamu kenapa gak kerja ditempat Liam?" tanya Hanna kepada Laya.

Sedangkan Laya yang ditanya seperti itu gelagapan sendiri karena bingung harus menjawab apa.

Liam? Jangan tanyakan bagaimana ekspresi lelaki itu, tetap datar namun Laya yakin lelaki itu tengah bersorak senang dalam hatinya karena Hanna sedang menanyakan tentang pekerjaan.

"Kamu masih terima pegawai 'kan, bang?"

Liam mengedikan bahunya acuh sebagai jawaban.

"Sok jual mahal," gumam Liam melirik Laya dengan tatapan sinis.

"Bu, besok aku mau pulang ke Bandung--"

"Loh? Kamu gak tetap tinggal disini, La?"

Nampaknya Hanna begitu terkejut mendengar ucapan Laya, begitupun dengan Liam, lelaki itu langsung mengalihkan tatapannya ke arah Laya.

Laya hanya menggeleng kecil sebagai jawaban, "Makanya hari ini aku nemuin ibu, karena besok aku harus pergi lagi."

Terdengar helaan nafas kecewa dari bibir Hanna, nampaknya ibu dari dua anak itu menginginkan Laya untuk menetap di kota ini, dan yang Hanna harapkan gadis itu mau tinggal di rumahnya.

"Aku pamit, ya bu--"

"Di anter sama Liam, ya?"

"Gak--"

"Bang, anterin," suruh Hanna tanpa mendengarkan jawaban dari Laya, karena Hanna sudah tahu betul gadis itu akan menjawab apa.

"Sekalian kamu jenguk Alfa nanti pulangnya," lanjut Hanna berucap.

"Males."

"Bang--"

"Gapapa, bu, aku masih bisa pulang sendiri--"

"Dateng ke sini sendiri, pulang sendiri," pungkas Liam sembari merebahkan kepalanya di pangkuan sang bunda.

Laya membuang nafasnya kasar, menatap lelaki itu jengkel, "Lagipula aku gak minta antar!"

"Bagus!"

"Denger sendiri 'kan bun?"

Hanna menggelengkan kepalanya heran, sebenarnya apa yang putranya ini inginkan? Ketika kehilangan Laya banyak sekali melamun, murung, bahkan sering menghabiskan waktunya untuk bekerja hingga larut. Sekarang? Ketika sudah dekat dengan Laya, malah sok jual mahal.

"Ditinggal lagi, galau lagi," ucap Hanna pelan membuat Liam langsung bangun dari tidurnya dan menatap sang bunda datar.

"Pulang," satu kata yang keluar dari bibir Liam membuat Laya mengernyitkan dahinya.

Karena tak kunjung mendapat pergerakan apapun, akhirnya Liam menarik pergelangan tangan Laya, membawa gadis itu keluar dari rumah.

"Apa--Ibu Laya pamit!" pamit Laya sedikit berteriak karena jaraknya sudah lumayan jauh.

"Hati-hati!" teriak Hanna sembari terkekeh gemas. Sedari dulu memang dirinya menginginkan kedua insan itu menjalin hubungan, tetapi Hanna tidak bisa melakukan apapun selain berdoa agar mereka cepat saling terbuka satu sama lain.

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang