BAB'024

14.1K 770 218
                                        

HALLO EVERYONE, GIMANA KABARNYA??

TIM YANG GAK SABAR WILLIAM UPDATE???

JANGAN LUPA KLIK LINK BIO AKU DAN FOLLOW YA JANGAN LUPA!!!!

buat up cerita baru setelah aku tamatin cerita WILLIAM ya guys!!!

JANGAN LUPA SHARE CERITA WILLIAM KE TEMEN ATAU KE SOSMED KALIAN YA GUYS!!!!






HAPPY READING


Jarum jam menunjukan pukul enam sore, Liam memutuskan untuk mengajak Laya pulang. Meski gadis itu sempat menolak dengan alasan masih ingin bersama dengan Lovata, entah apa yang mereka bicarakan hingga benar-benar tidak ingat waktu.

"Peka, La, cowok lo lagi cemburu," kompor Gerald sambil menatap Liam dengan tatapan menggoda.

"Cemb--"

"Gak usah di denger, cepet!" sentak Liam sembari menarik pergelangan tangan gadisnya.

"Tata aku pulang dulu!!"

"Hati-hati, Laya!"

"Kakak cemburu kenapa?" tanya Laya masih penasaran dengan ucapan Gerald tadi.

"Cemburu sama siapa?" tanya Laya lagi. Kali ini Laya memiringkan wajahnya agar bisa melihat wajah Liam dengan jelas.

"Masuk!" titah Liam tanpa memperdulikan pertanyaan gadisnya.

Laya pun menurut, setelah dibukakan pintu oleh Liam, Laya segera masuk ke dalam mobil. Otaknya masih berputar memikirkan ucapan Gerald yang masih terngiang.

"Kak Gerald bilang Kakak cemburu--"

"Bisa diem?!"

Dengan polosnya gadis itu menggelengkan kepalanya membuat Liam hanya menghela nafasnya kasar.

"Jawab dulu--"

"Gak ada yang perlu gue jawab," sela Liam berucap.

"Kenapa gitu?"

Sepertinya Laya sedang menguji kesabaran kekasihnya. Tidak apa, Laya ingin melihat seberapa sabar Liam ketika dirinya banyak melayangkan pertanyaan.

"Mau diem, atau mau gue cium di sini, Alaya?"

Suaranya yang begitu benar-benar terdengar berat membuat Laya mengatupkan bibirnya rapat-rapat, jangan sampai Liam benar-benar menciumnya di dalam mobil.

Keadaan di dalam mobil menjadi hening, Liam sendiri diam-diam menyunggingkan senyumnya. Kelemahan Laya hanya satu, di ancam seperti itu maka akan langsung diam seribu bahasa.

Setelah mematikan mesin mobil karena sudah tiba di depan lobi apartemen, Liam mengalihkan tatapannya ke samping untuk melihat Laya, namun gadis itu terlelap dengan kepala di sandarkan pada jendela pintu mobil.

"Bangun--" Liam terkekeh pelan ketika gadis itu terperanjat karena ia menekan-nekan pipi gadis itu.

"Lanjutin tidurnya nanti," ujar Liam lalu keluar dari mobil lebih dulu.

Keduanya berjalan beriringan memasuki lift, karena di dalam lift hanya ada mereka berdua Laya pun berani memeluk lengan Liam membuat Liam reflek menundukkan kepalanya.

Sedangkan Liam kembali menegakkan kepalanya, ingat rasa cemburunya hingga sekarang masih belum sepenuhnya menghilang.

"Kakak pasang apa di hp aku?" tanya Laya ketika sudah berada di dalam apartemen.

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang