BAB'019

15.7K 766 329
                                        

HALO SEMUANYA APA KABAR?

ALASAN KALIAN STAY BACA WILLIAM APA GIRLS??

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YAKS!!!!

JANGAN LUPA JUGA KLIK LINK BIO AKU DAN FOLLOW IG AKU!!!!














happy reading


Bagaimana keadaan Aurel sekarang? Tentu saja kini Liam sedang tersenyum penuh kemenangan dan tentunya di atas penderitaan Aurel juga keluarganya.

Seorang William tidak pernah mengingkari ucapannya bukan? Bahkan belum genap dua puluh empat jam, berita tentang kebangkrutan Company Gray kini sedang ramai di kalangan para pengusaha.

Liam memang tidak pernah memunculkan dirinya di publik. Tetapi, perusahaan mana yang tidak mengenal Laz's Company? Bahkan Perusahaan di luar negeri pun berlomba-lomba ingin bekerja sama dengan perusahaannya.

"Tuan muda--"

"Sesuai perintah, semuanya sudah dibereskan." Ucap Morgan memberi informasi lebih jelasnya.

Liam menganggukkan kepalanya singkat kemudian beranjak dari tempat duduknya, "Saya akan datang menemui keluarga Gray."

"Baik, akan saya temani, Tuan muda," Morgan sedikit membungkukkan tubuhnya ketika Liam berjalan lebih dulu kemudian diikuti oleh dirinya.

Namun ketika pintu lift terbuka, Liam dan Morgan di kejutkan dengan seorang perempuan berpakaian minim dilengkapi dengan wajah memerah karena menangis.

"Apa maksud, lo semua ini, hah?!"

Liam menginstruksikan Morgan ketika lelaki itu ingin mengurus Aurel. Ini akan menjadi sedikit pertunjukkan untuk Liam.

"Maksud gue? Menepati semua omong kosong, lo," balas Liam santai sembari memasukan kedua tangannya di saku celananya. Tatapan tajamnya tak luput memandangi seorang perempuan di depannya tanpa ada rasa kasihan sedikit pun.

"Bajingan! Gue gak akan pernah maafin, lo!!" bentak Aurel penuh amarah.

"Gue gak butuh maaf murahan."

Jawaban Liam tentu semakin membuat Aurel naik pitam, perempuan itu berjalan mendekat ke arah Liam kemudian memberi lelaki itu pukulan brutal menggunakan tasnya.

"Shut up, sialan!" Liam menahan kedua tangan Aurel, mencengkramnya kuat-kuat.

"Keluarga gue hancur karena, lo--"

"Peduli gue?" Liam menaikan satu alisnya seraya menyunggingkan senyum miringnya.

"Gue gak akan tinggal diam, gue pasti balas semua perbuatan sialan, lo ini, William," ujar Aurel terkesan mengancam.

"Sure, gue tunggu. Silakan kemasi barang-barang, lo dan pergi dari sini," bisik Liam kemudian menghempaskan kedua tangan Aurel begitu saja.

"Sampai ketemu di jalan, gembel!" ucap Morgan sembari melambaikan tangannya ketika sudah memasuki lift bersama Liam.

"BRENGSEK!!!" teriak Aurel memukuli pintu lift begitu frustasi.

"ARGH! SIALAN!!" Aurel mengacak rambutnya frustasi membuat orang-orang yang berlalu lalang melihat aneh ke arah Aurel yang persis seperti orang gila.

Ternyata Aurel memang tidak bisa menyaingi Liam, bahkan semuanya kalah cepat dengan pergerakan lelaki itu membuat semuanya hancur dalam sekejap.

Aurel berniat menghubungi seseorang yang waktu itu sempat ia hubungi. Mengajaknya untuk bertemu, kemudian Aurel kembali masuk ke dalam lift untuk keluar dari kantor milik Liam.

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang