WILLIAM (COMPLETED)

BAB'039

sudah menunggu william update? angkat tangannya!

gimana part sebelumnya puas??

jangan lupa follow akun ig @deehl.4 akun wp deehl17

VOTE & KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA!!!!!

HAPPY READING

Satu hal yang masih belum bisa Laya sangkal adalah menjadi seorang istri dari William Kendrick Lazarus. Siapa yang tidak mengenal pria tampan berhati iblis itu?

Laya mencoba menetralkan deru nafasnya ketika melihat Liam baru saja keluar dari kamar mandi, sedangkan dirinya masih mengenakan dress yang cukup simple sebenarnya, karena sebelum pulang, Laya sudah menggantinya dengan yang lebih sederhana.

Jangan lupakan, Liam tidak membawanya pulang ke apartemen, melainkan ke rumah baru yang sudah di siapkan oleh lelaki itu sejak lama.

Jadi, Laya merasa sedikit tidak nyaman dengan kamar barunya yang begitu luas tidak seperti kamar apartemen yang sering ditempatinya bersama Liam dulu.

Liam benar-benar sudah menyiapkan semuanya sendiri tanpa sepengetahuan Laya. Kesal? Tentu saja, bagaimanapun Laya harus ikut andil dalam hal seperti ini.

"What's wrong, babe?"

Laya terperanjat, gadis itu membelalakkan kedua matanya ketika melihat Liam sudah berada di hadapannya dengan keadaan bertelanjang dada sedangkan bawahnya hanya di lilit oleh handuk tebal berwarna abu tua.

"K-Kak--" Sial! Rasanya Laya benar-benar gugup, padahal sebelumnya pun sudah pernah berada di posisi seperti ini, tetapi kali ini rasanya begitu berbeda.

"A-aku.. A-aku.. Mandi dulu.." Laya bangkit dari posisi duduknya sembari berlari terbirit masuk ke dalam kamar mandi.

Melihat gelagat aneh dari gadisnya--istrinya, Liam hanya tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya merasa gemas dengan tingkah gadis itu.

"La.. Sekarang udah boleh mandi bareng," ucap Liam berniat untuk menggoda Laya yang sedang berada di dalam kamar mandi.

"Alaya--"

"Kakak udah mandi, jangan aneh-aneh!" balas gadis itu berteriak.

"Seratus kali pun gue harus mandi lagi gak masalah, asalkan sama lo--"

"Berisik, William!!"

"Gue tunggu, cepet mandinya!" ujar Liam sambil menahan senyum karena itu hanya untuk sekedar membuat Laya ketakutan.

Liam kembali duduk di atas ranjang lalu membuka ponselnya, ternyata banyak notifikasi yang memberinya ucapan selamat atas pernikahan karena memang acara pernikahannya di gelar secara tertutup.

Sekitar lima belas menit menunggu dan Laya masih belum keluar dari kamar mandi. Liam mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamar mandi, bahkan Liam tidak mendengar suara gemericik air di dalam kamar mandi.

"La!"

"Kenapa lama?"

"S-sebentar Kak, baju aku gak bisa di buka--"

"Buka pintunya, biar gue bantu--"

"Gak usah! Aku bisa sendiri!" Laya menyahut cepat di dalam kamar mandi.

"Buka, sebelum gue dobrak pintunya, Alaya!" ancam Liam sambil mengetuk pintu kamar mandi berharap Laya cepat membuka pintunya.

Tidak berselang lama, pintu kamar mandi terbuka sedikit, tanpa aba-aba, Liam langsung menggeser pintu kamar mandi dan masuk ke dalam membuat Laya kembali terkejut.