BAB'021

15.1K 751 173
                                        

HALO SEMUANYA APA KABAR?

ALASAN KALIAN STAY BACA WILLIAM APA GIRLS??

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YAKS!!!!

JANGAN LUPA JUGA KLIK LINK BIO AKU DAN FOLLOW IG AKU!!!!










HAPPY READING





















Tepatnya pukul lima pagi, Laya lebih dulu bangun dari tidurnya. Gadis itu memandangi tubuhnya sendiri di cermin kamar mandi. Terlihat jelas banyak bekas merah keunguan di lehernya, Laya tidak bodoh, ini sudah pasti ulah Liam.

Meski Liam sedang dikuasai oleh emosi, tetapi untungnya lelaki itu masih bisa menahan hingga tidak melakukan hal yang lebih jauh. Tapi tetap saja, Laya membenci sikap Liam yang seperti ini.

Tangan Laya bergerak menggosokkan tangannya pada leher yang terdapat bekas, tetapi nihil, bekasnya sama sekali tidak menghilang.

Menghela nafas pelan, Laya pun beralih mencuci wajahnya agar terlihat lebih segar.

Di rasa sudah cukup, Laya kembali ke kamar, menatap ruangan luas itu secara seksama. Liam tidak tidur di kamar, lelaki itu memilih tidur di sofa, ruang tamu.

Mengambil tas juga ponselnya, Laya berjalan keluar kamar. Kemanapun perginya yang terpenting Laya tidak terus bertemu dengan Liam, karena bagaimanapun emosi lelaki itu akan memuncak ketika bertatapan dengannya.

Laya menatap wajah damai Liam kala tertidur. Suhu ruangan begitu dingin, tetapi lelaki itu sama sekali tidak mengenakan baju atau selimut. Meski sudah biasa, tetap saja itu tidak baik untuk kesehatannya.

Setelah puas memandangi wajah damai kekasihnya, Laya melanjutkan langkahnya untuk segera keluar dari apartemen.

"Mau kabur, hm?"

Sepatu yang sudah berada di tangannya reflek dijatuhkan, Laya membalikan tubuhnya melihat kembali ke arah Liam. Jadi, lelaki itu berpura-pura tidur?

"Atau, mau nemuin pacar gelap?"

Mendengar kalimat itu keluar dari bibir Liam, Laya sontak menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Setelah apa yang gue lakuin, lo masih berani kabur, Alaya?" Liam bangun dari posisi tidurnya, mengacak rambutnya pelan lalu mengusap wajahnya kasar.

"A-aku gak kabur, aku cuma mau jalan-jalan sebentar," pungkas Laya membuat Liam yang mendengarnya hanya menyunggingkan senyumnya.

"Duduk!" perintah Liam sembari menatap lekat wajah gadis yang masih berdiri di ambang pintu.

"Gue tau, lo gak tuli--"

"Duduk gue bilang, Alaya!"

Laya menurut, gadis itu berjalan kembali ke arah Liam. Tanpa ingin duduk di samping Liam, Laya memilih duduk di sofa lain yang berada di depan Liam, hanya terhalang oleh meja.

"Mau pergi kemana?" interogasi Liam sambil menatap lekat wajah gadisnya.

Tatapannya turun ke leher putih milik gadisnya yang terdapat bercak merah karena ulahnya sendiri.

"Ke rumah Tata--"

"Gak liat jam berapa sekarang, hm?"

"Urusannya sama kamu apa?"

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang