BAB 009

17.4K 837 80
                                        

hallo everyone, lama aku gak update, gimana nich kabarnya?

kangen siapa nich?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!!

HAPPY READING

Seperti yang sudah Kevin tawarkan kemarin, Laya benar-benar datang ke sebuah restauran yang katanya sedang membutuhkan pegawai.

Tentunya,  tanpa sepengetahuan Liam Laya pergi, jika lelaki itu tahu, sudah pasti Laya akan di maki habis-habisan oleh lelaki kejam itu.

Laya tidak mau bergantung kepada Liam, Laya harus tetap bekerja bagaimanapun keadaannya dan Laya tidak terlalu memperdulikan pekerjaannya yang sekarang yang hanya sebagai waiters.

Laya memperhatikan dirinya sendiri di pantulan cermin, hari ini dirinya resmi bekerja di sebuah restauran besar yang ada di kota. Dan Laya berdoa semoga selama dirinya bekerja disini bisa merasakan ketenangan dan kenyamanan.

"Lo anak baru?"

Tiba-tiba Laya dikejutkan dengan suara seseorang yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya.

Sembari tersenyum sopan ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Gue Aldo, kayaknya hari ini shift kita sama," ucap seseorang yang bernama Aldo itu.

"Aku Laya," balas Laya dengan sopan.

"Ah, Laya, oke kalau gitu, ayo kita kerja," ajak Aldo seraya tersenyum kepada Laya.

Sedangkan Laya hanya mengangguk dan segera mengikuti Aldo dari belakang. Setidaknya Laya mempunyai kenalan agar tidak kesulitan jika ingin bertanya, Dan Laya rasa, lelaki yang bernama Aldo itu cukup welcome kepadanya.

°°°

"Ta, jawab jujur, kemana Laya?" intograsi Liam kepada Lovata, karena Liam yakin jika Lovata tahu kemana Laya pergi.

Sejujurnya Liam sudah sangat frustasi karena Lovata terus bungkam dengan alasan tidak tahu kemana Laya pergi. Tetapi Liam tidak percaya begitu saja, Liam yakin, Lovata pasti mengetahui semuanya.

"Kalau lo gak mau jujur gue--"

"Theo, liat Kak Liam ancam-ancam Tata."

Zean yang sedang fokus bermain dengan anaknya pun menoleh, "Gue gak pernah ngajarin lo buat bohong, jawab kalau lo emang tau," ujar Zean yang justru terkesan membela sahabatnya.

"Kok Theo malah belain Kak Liam?!"

"Gue yakin,  lo tau kemana perginya temen lo," sahut Zean santai lalu kembali bermain dengan anaknya.

Mendengar itu Lovata berdecak kesal, "Laya kerja di restauran--"

"Restauran mana?" potong Liam cepat.

"Tata gak tau, Laya cuma bilang dia udah mulai kerja di restauran," ucap Lovata jujur.

"Nama restauran?"

"Tata juga gak tau," sahut Lovata seadanya membuat Liam memejamkan kedua matanya.

"Nanti juga Laya pulang, Kak Liam posesif banget," lanjut Lovata berucap dengan santai.

Liam tidak mengindahkan ucapan Lovata, lelaki itu bergegas keluar rumah milik Zean dan Lovata.

Kesal? Tentu saja, itu yang sedang Liam rasakan. Jika Laya terus memakai jam tangan yang sudah di pasang GPS,  Liam bisa dengan gampang melacaknya, tetapi sepertinya gadis itu sengaja meninggalkan jam tangannya di apartemen.

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang