part apasih yang kalian tunggu?
married?
sesuai judul special part so nikmatin bacanya sambil ngemil gengs!!!!
jangan lupa follow akun wp & ig aku wajib!!!!
happy reading
Akhir dari perjamuan antar rekan bisnis dari berbagai bidang perusahaan sudah selesai, tanpa ingin basa-basi Liam langsung meninggalkan tempat itu dan akan kembali ke apartemen karena tugas utamanya sudah selesai.
"Saya sangat kagum mendengar perkembangan perusahaan yang Anda dirikan tanpa bantuan siapapun dalam waktu yang cukup singkat," ucap seorang pria kisaran berkepala empat itu sembari mengikuti langkah lebar Liam.
"Saya anggap itu pujian," balas Liam tanpa menatap lawan bicaranya.
"Oh, ya.. Saya dengar Anda menyembunyikan seorang gadis, apakah gadis itu yang menjadi sumber keberhasilan perusahaan yang Anda dirikan, Tuan Kendrick?"
Sontak Liam menghentikan langkahnya, memutar kepalanya ke arah samping sehingga Liam bisa melihat jelas wajah seorang pria yang dengan beraninya membawa nama gadisnya.
"Tidak perlu memberikan saya tatapan seperti itu, saya anggap itu adalah hal biasa--"
"Putus kerja sama dengan perusahaan saya, ini cara Anda ingin menghancurkan bisnis saya, John?" Liam terkekeh sinis karena baginya pria seperti John memang tidak memiliki akal yang panjang.
"Saya akan segera melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis yang Anda sebut sebagai sumber keberhasilan perusahaan yang saya dirikan--"
"Untuk mengundang manusia berakal dangkal seperti Anda sangat tidak di anjurkan, mohon maaf sekali," tangan kekar Liam terulur untuk menepuk bahu John beberapa kali sambil memberikan senyum smirk sebelum kembali melanjutkan langkahnya.
Tanpa di temani oleh Morgan, Liam memang pergi sendiri untuk menghadiri perjamuan besar yang memang wajib untuk di hadiri dalam setiap pemilik perusahaan besar, terlebih Liam baru saja membangun perusahaan baru yang bergerak dalam bidang ekstraktif.
Melajukan mobil dengan kecepatan tinggi karena Liam tahu Laya sedang menunggunya di apartemen. Liam memang tidak mengizinkan gadis itu untuk pergi kemanapun.
Cukup memakan waktu untuk sampai ke apartemen, Liam keluar dari mobil sembari melepas kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya.
Liam memicingkan kedua matanya ketika melihat sebuah mobil yang sangat Liam kenali, untuk apa Gerald berada di apartemennya? Bukankah lelaki itu sudah tahu jika dirinya sedang tidak ada di apartemen?
Karena rasa penasarannya cukup tinggi, Liam pun mempercepat langkahnya agar bisa cepat sampai ke apartemen miliknya.
Saat membuka pintu apartemen, tatapan Liam langsung terpaku pada seorang gadis yang dalam keadaan terbaring dengan keadaan yang terbilang tidak baik-baik saja.
Tatapan Liam beralih ke arah Gerald yang saat ini juga sedang menatap ke arahnya.
"Biar gue jelasin, lo gak perlu marah sama cewek lo--"
"Pulang," usir Liam tanpa basa-basi kepada sahabatnya itu.
Gerald menganggukkan kepalanya mengerti, setelah menarik pergelangan tangan Reyana, Gerald langsung keluar dari apartemen tanpa berucap sepatah katapun lagi kepada Liam.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILLIAM (COMPLETED)
Roman pour Adolescents18+ Dia, William Kendrick Lazarus, di umurnya yang terbilang cukup muda, memutuskan untuk mengurus perusahaan Laz's company yang didirikan oleh sang ayah, Raka Kendrick Lazarus. __ Kembali kehilangannya membuat William benar-benar frustasi. Dan kare...