PART'030

14.9K 727 212
                                        

HALO RIDERS MASIH NUNGGU WILLIAM UPDATE??

DUO L GARIS KERAS KAWAL AMPE HALAL MANA NICH????

UDAH FOLLOW AKUN WP AKU? YANG BELUM FOLLOW DULU YA!!!

TIM SUKA UPDATE CEPAT ATAU LAMBAT?

JANGAN LUPA FOLLOW IG AKU LINK ADA DI BIO!!!!









HAPPY READING


Saat sampai di kantor, Liam merasa ada yang tidak beres dengan semuanya. Termasuk tatapan para bawahannya yang terlihat aneh.

Tidak memusingkan hal itu, Liam masuk ke dalam ruangannya dan ternyata sudah ada Morgan yang menunggunya.

"Vina membuat masalah," ucap Morgan membuat Liam menaikan satu alisnya seolah menunggu Morgan melanjutkan ucapannya.

"Dia berhasil edit foto-foto vulgar dengan Anda, Tuan muda."

"Bukan hanya itu, Vina menutupi wajahnya sendiri, sedangkan wajah Anda di biarkan terpampang jelas," ucap Morgan menjelaskan.

Penjelasan Morgan cukup membuat emosi Liam tersulut. Manusia seperti Vina memang harus Liam habisi detik ini juga.

"Urus semuanya," perintah Liam sebelum keluar dari ruangan kerjanya.

Mungkin foto-foto itu sudah menyebar di seluruh media sosial. Tapi bukan ini yang Liam khawatirkan, justru Liam lebih mengkhawatirkan Laya, takut gadis itu mempercayai foto sialan itu.

Ponselnya berdering, tapi Liam tidak berniat untuk mengangkatnya. Liam akan menyelesaikan masalah tidak berguna ini, detik ini juga.

Memarkirkan mobilnya asal, Liam berjalan menaiki tangga yang terlihat sedikit usang. Senyum miringnya tercetak jelas ketika mangsanya benar-benar ada di rumah.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Liam langsung mendobrak pintu itu dan berjalan masuk ke dalam. Keadaan ruangan sedikit gelap, mungkin penghuni rumah masih belum terbangun.

Betul sekali, ini adalah rumah milik Vina. Dalam perjalanan Liam mencari tahu alamat rumah perempuan itu.

Langkahnya berjalan masuk ke dalam kamar, lagi dan lagi, sepertinya dewa fortuna sedang berpihak kepadanya. Liam menyunggingkan senyum miringnya ketika melihat keadaan Vina yang masih terlelap.

Di rasa sudah saatnya, Liam mengambil vas bunga kaca yang terletak di atas nakas tepatnya di samping tempat tidur perempuan ular itu.

Dalam hitungan detik, vas bunga yang tadinya utuh menjadi hancur tak terbentuk. Liam berjongkok mengambil serpihan kaca itu lalu kembali berdiri.

"P-pak--"

"Kaget, huh?!" Liam terkekeh sinis lalu duduk di samping Vina membuat perempuan itu bangkit dari tidurnya dan memilih untuk menghindari Liam.

Keringat mulai membasahi pelipis Vina, perempuan itu menjatuhkan tatapannya ke arah tangan Liam yang sedang memegang serpihan kaca. Apa Liam akan membunuhnya?

"Lawan lo salah, bitch!" gertak Liam dengan suara pelannya.

"M-maksud--"

Sret!!

"ARGH--"

Liam mengikuti langkah Vina yang terus menghindarinya. Satu tusukan di lengan Vina berhasil Liam lakukan, tidak lupa Liam juga menekan dan menyayatnya ke bawah lengan perempuan itu.

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang