HALO GIRLS, APA KABAR SEMUANYA? SEMOGA DALAM KEADAAN SEHAT YA GIRLS GIRSL KUEEE
FOLLOW AKUN IG AKU LINK ADA DI BIO MAKASI!!!
SPAM VOTE & KOMEN BIAR AKU SEMAKIN RAJIN UPDATE!!!!
HAPPY READING
Di rasa ada pencahayaan mulai terasa di wajahnya, Liam membuka kedua matanya sembari menggeliat pelan. Saat sadar, Liam lantas bangun dari tidurnya lalu meraih ponselnya yang berada di atas nakas.
"Shit!"
Lelaki itu mengumpat ketika banyak panggilan masuk dari gadisnya yang tidak terjawab, dengan cepat Liam memakai kemejanya sebelum benar-benar pergi Liam menaruh beberapa lembar uang di atas meja yang terdapat banyak sekali botol bekas minumnya.
Liam benar-benar melupakan jika dirinya mempunyai Laya sekarang, semalaman ia berada di bar milik Gerry yang memang tempatnya tidak banyak dikunjungi orang-orang.
Setelah sampai di apartemen Liam langsung membuka pintu dan mencari keberadaan Laya.
"La," Liam memanggil nama gadisnya sembari berjalan ke arah kamar.
"La, sorry--"
Laya yang baru saja keluar dari kamar langsung melewati Liam begitu saja, bahkan menatapnya saja tidak.
"Aku ketiduran--"
"Ketiduran atau tidur bareng sama cewek itu?" sela Laya tanpa menatap lawan bicaranya.
"Shut up, what are you saying?" Liam berjalan menghampiri gadisnya, namun gadis itu menghindar dengan cepat seolah tidak ingin berdekatan dengan Liam.
"Aku gak tidur sama cewek mana pun, La," ucap Liam memberi Laya penjelasan.
"Listen to me--" Liam menarik kasar pergelangan tangan Laya membuat gadis itu mau tidak mau berhadapan dengan Liam.
"Siapa cewek yang kamu maksud, hm?" Tatapan tajamnya tak luput menatap kedua mata Laya.
"Harus aku yang jelasin? Bukannya kamu yang semaleman sama dia?" katanya sambil berusaha melepaskan cekalan pada tangan Liam.
"Aku berani sumpah--" ucapannya terpotong ketika Laya merogoh ponselnya di saku celananya lalu memutar sebuah rekaman saat dirinya menghubungi Liam dan ternyata yang mengangkatnya seorang perempuan.
"Pacar anda bersamaku, tenanglah, Nona."
Itu yang sempat Laya rekam, setelah itu perempuan itu mematikan sambungannya membuat Laya hanya bisa menahan amarahnya.
"Denger baik-baik, aku gak sama cewek mana--"
"Terus itu suara siapa?"
"Aku gak tau, La--"
"Gak tau gimana? Jelas-jelas hp kamu ada di tangan cewek itu, jadi dia lagi sama kamu, masih mau cari celah?"
"Fine, aku emang minum kemarin, tapi aku sama sekali gak nyentuh cewek manapun--"
"Darimana kamu tau, bukannya kamu mabuk?"
"Aku minum, dan aku gak mabuk, aku masih inget--"
"Oh, ya? Kalo inget kenapa harus sampe tidur di sana? Karena nemenin cewek itu?"
Keduanya saling beradu argumen dengan saling menatap satu sama lain, Laya melayangkan tatapan penuh kecewa sedangkan Liam terlihat sedang menahan emosinya, terlihat dari tatapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
WILLIAM (COMPLETED)
Teen Fiction18+ Dia, William Kendrick Lazarus, di umurnya yang terbilang cukup muda, memutuskan untuk mengurus perusahaan Laz's company yang didirikan oleh sang ayah, Raka Kendrick Lazarus. __ Kembali kehilangannya membuat William benar-benar frustasi. Dan kare...