[Spin-off Unimaginable Marriage]
[Bisa dibaca terpisah]
Pucuk di cinta, ulam pun tiba.
Mungkin, ungkapan tersebut sangat cocok untuk menggambarkan bagaimana isi hati Devdas saat bertemu dengan Aretha Dea. Sosok perempuan yang pernah menjadikan Devda...
Mau double update? Yuk 1k vote sm 1k votes komennya bisa yuk😗😗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
8.1. Has Changed
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Devdas : Udah tidur, Tha?
Tak Menyerah. Meski pesannya belum mendapatkan balasan, Devdas kembali mengirim pesan.
Devdas : Atau lagi kerja?
Setelah menunggu lama dan masih tidak mendapat jawaban, Devdas memilih untuk menyimpan ponselnya di meja, sambil mengepulkan asap rokok dari mulutnya. Kedua kakinya ia tumpangkan di atas meja, dengan tangan yang bebas rokok itu mengutak-atik remote untuk mencari lagu yang ia putar lewat televisi.
Matanya terpejam. Dengan posisi tubuh bersandar di sofa dan sesekali menyesap batangan bernikotin itu, Devdas bersenandung pelan kala lagu favoritnya diputar.
If I had to live my life without you, near me
The days would all be empty
The night would seems so long
With you, I see forever oh so clearly
I might have been in love before
But it never felt this strong
Our dreams are young and we both now
They'll take us where we want to go
Hold me now, touch me now
I don't wanna live without you
Nothing's gonna change my love for you,
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of,
I'll never ask for more than your love
Hingga kemudian, nyanyiannya terhenti saat mendengar ponselnya berdering. Devdas mendengkus malas ketika melihat nama Alan di layar ponselnya.
