[Spin-off Unimaginable Marriage]
[Bisa dibaca terpisah]
Pucuk di cinta, ulam pun tiba.
Mungkin, ungkapan tersebut sangat cocok untuk menggambarkan bagaimana isi hati Devdas saat bertemu dengan Aretha Dea. Sosok perempuan yang pernah menjadikan Devda...
Yang baca pada kabur karena sebel sama Mbak Aretha, yak? Votenya turun banyak huhu
Buat kamu yang masih bertahan, makasih banyak ya. Tetap sabar, masih Bab 26 kok😘
Versi panjang Bab 26, bisa kamu baca di karyakarsa. Versi wattpad : 2600 kata Versi karyakarsa : 4000 kata
Kehujanan demi ayang 😸⬇️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
26. Kaina's Wedding
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menempuh banyak persiapan, akhirnya pernikahan Kaina dan Dirga pun dilaksanakan hari ini. Masih dengan hubungan yang belum membaik, Aretha tetap melakukan tugasnya sebagai bridesmaid. Mengucapkan selamat pada pasangan yang berbahagia itu, walau Kaina hanya mengangguk menanggapi. Hanya Dirga yang merespons Aretha seperti biasa, dan bahkan melemparkan pertanyaan kapan nyusul dengan mode candaan.
Acara yang Aretha tunggu-tunggu ini, nyatanya sangat jauh dari ekspektasi karena renggangnya hubungan dia dan Kaina, gara-gara kesalahannya. Untuk meminta foto berdua dengan Kaina saja Aretha merasa malu, sampai beberapa kali sang tante menatapnya heran.
Bahkan saat bridal shower dan meeting bersama wedding organizer beberapa waktu lalu pun, Kaina sama sekali tidak menyapanya.
Tiga minggu tidak bertegur sapa dengan Kaina, membuat Aretha sangat tersiksa. Karena sejak kecil, hanya Kaina saudara yang Aretha miliki. Polosnya dulu, ia bahkan sampai ingin adik yang seperti Kaina pada ibunya, yang jelas-jelas tidak memiliki suami.
Aretha mengembuskan napas dengan pelan. Senyumnya lantas terukir begitu saja, saat melihat Kaina dan Dirga beserta orang tuanya yang lengkap di atas pelaminan.
Pikirannya langsung melanglang buana. Posisi seperti itu jelas tidak akan pernah bisa ia rasakan. Di saat ia telah kehilangan ibu, maka Farel telah kehilangan ayah. Aretha bahkan tak yakin, jika ayah akan menghadiri pernikahannya.
Hanya memikirkan hal itu, hatinya terasa sesak bukan main. Nahas, Farel tidak bisa datang. Tiba-tiba membatalkan kedatangannya kemarin sore, karena ada masalah dengan kliennya. Padahal Aretha sudah mempersiapkan pakaian untuk pria itu, setelah Farel memutuskan untuk datang.
