28.1. Damn, It's Hurt!

3.4K 767 163
                                    

Bab ini disarankan untuk dibaca setelah buka puasa ⚠️ agak anu ya bund wkwkkw

Selalu ditunggu vote sama komennya yang banyak😘😍🥰

Lucky Man di karyakarsa udah sampe Bab 42 ya.

28. Damn, It's Hurt!

Aretha berjalan dengan lunglai memasuki tempat menginapnya bersama Devdas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aretha berjalan dengan lunglai memasuki tempat menginapnya bersama Devdas. Setelah Akdas dan Kaina, lalu sekarang, Rafi?!

Aretha mengembuskan napas pelan. Menyimpan sandalnya dengan sembarang, dan masuk.

"Love?"

Saat mendengar sapaan Devdas, Aretha seketika menoleh dan tersenyum tipis. Devdas yang merasa aneh dengan ekspresi kekasihnya itu mengernyit. Apa ada sesuatu yang telah terjadi pada Aretha? Apa Akdas mengatakan sesuatu yang dapat menyakitinya?

"Kok mukanya ditekuk gitu, hm? Kenapa? Cerita sama aku," ujar Devdas seraya beranjak dari duduknya, dan meraih pinggang Aretha yang langsung menyandarkan kepala di dada pria itu.

"Kamu habis ketemu sama si mas?"

Mendengar kalimat tanya seperti itu, Aretha melepaskan diri dan menatap Devdas bingung. "Maksud kamu?"

Devdas berdeham. "Anu, Mbak Alma tahu soal kita."

Setelah Akdas, Kaina, dan Rafi, lalu sekarang Mbak Alma pun tahu? Lalu bisa dipastikan, bahwa suaminya pun akan tahu.

Lantas, apa ayah Devdas pun akan tahu? Ah sungguh, Aretha tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk menunjukkan wajah di depan semua orang.

"Aku minta maaf, Love. Aku seharusnya nggak cerita tentang kita sama si mbak, tap—"

Aretha hanya memajukan wajah, membungkam mulut Devdas dengan ciumannya.

"Love." Devdas sampai harus menggigit bibir Aretha untuk menghentikan serangan wanita itu di bibirnya. Bukan tak ingin balas menciumnya, tetapi ada banyak hal yang harus ia jelaskan, supaya Aretha tidak salah paham.

"Lovey hey, listen to me," ucap Devdas.

Namun Aretha malah menggeleng. "Kiss me back, please. I want you, Dev. Now. Please."

"Tha?" Devdas berujar bingung. Kok tiba-tiba aja, gitu? Toh biasanya ia yang minta.

"Please." Aretha berbisik lirih. Matanya bahkan berkaca-kaca, yang justru membuat Devdas semakin kebingungan.

"Are you okay, Love? Ada sesuatu yang mau kamu bicarain sama aku?"

Aretha menggeleng. "Aku cuma kangen banget sama kamu."

"Sampe kamu kelihatan mau nangis kayak gitu?"

Aretha mengangguk. "Ya."

Karena Aretha tampak tidak akan menjelaskan apa pun, Devdas akhirnya mengangguk. "Okay, fine. And I want you too, right now. So?"

Lucky Man (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang