27.2. Crazy Thing

3.5K 782 287
                                    

Mau dibaca siang juga aman ya. Selamat berpuasa bagi yang menjalankan🥰

Lucky Man di karyakarsa udah sampe Bab 38 ya. Dimohon untuk tidak spoiler ya, yang udah mampir ke sana hehe

Selalu aku tunggu vote & komennya ya beb😘😘😘

Jangan lupa follow aku di sini & di Instagram Agustus29_

27. Crazy Thing

Tak mungkin mengangkatnya di depan Dhafira, Aretha pun berpamitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak mungkin mengangkatnya di depan Dhafira, Aretha pun berpamitan. Setelah keluar dari restoran dan mencari tempat yang tidak terlalu bising, Aretha mengangkatnya.

“Halo, Babe.”

“Kamu udah sampe, Tha?”

Farel memang tahu tentang kepergiannya hari ini, meski Aretha berkata pergi sendiri.

“Iya, udah. Ini aku baru aja selesai makan siang. Kamu tumben telepon aku jam segini? Lagi senggang, ya?” Sekarang baru jam dua siang, dan Farel tentu tidak akan pulang sesiang ini. Apalagi besok hari Sabtu. Biasanya, hari Jumat pekerjaan pria itu selalu padat.

“Nggak senggang, tapi lagi istirahat aja. Kangen sama kamu,” ucap Farel, membuat bibir Aretha mengulas senyum.

“Nanti ketemu aku ya. Kabari aja kalau kamu udah senggang. Sekarang kan giliran aku ke Malang.”

“Aku ke Jakarta aja nyamperin kamu,” jawab Farel.

“Emangnya nggak apa-apa, kamu terus yang nyamperin aku?”

“Sama sekali nggak apa-apa, aku justru seneng. Tapi, kayaknya nggak dalam waktu dekat nggak apa-apa, kan? Kerjaan aku padat banget. Lagi ngurusin kasus klien yang nggak selesai-selesai. Capek banget, Sayang.”

Farel sangat jarang mengeluhkan soal pekerjaan padanya. Maka, ketika pria itu mulai mengeluh, itu artinya Farel benar-benar sedang merasa lelah.

“Jangan terlalu memforsir diri, Babe. Istirahat sejenak nggak apa-apa, lho. Atasan kamu juga pasti ngerti, kan?”

“Atasan aku baik banget malah. Tapi, ya … emang aku sengaja ambil kerjaan banyak. Adek aku bentar lagi masuk kuliah.”

Aretha terdiam. “Nggak terasa ya? Risa dulu masih kecil waktu kita pacaran. Sekarang udah mau kuliah aja.”

“Iya. Kita udah jalan 11 tahun ya, Tha?”

Aretha mengangguk tanpa mengatakan apa-apa, hingga kemudian Farel berpamitan, yang tentu saja Aretha iyakan karena tak ingin mengganggu pekerjaannya.

Perempuan itu mengembus napas pelan. 11 tahun memang waktu yang sangat lama. Namun hubungan mereka tetap berjalan di tempat, dengan status yang sama. 

Saat membalikkan badan hendak masuk kembali, Aretha dikejutkan dengan kehadiran Rafi, keponakan Devdas yang paling besar yang tengah tersenyum kepadanya.

Lucky Man (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang