24. Selfishness

4.2K 874 260
                                    

Hai, apa kabar? Semoga sehat-sehat selalu ya! 🥰🥰🥰

Selalu aku tunggu vote sm komen banyaknya. Happy reading...

 Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24. Selfishness

Paper bag warna putih itu lantas terjatuh dari genggaman tangan Kaina, akibat terlalu shock mendapati keintiman di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paper bag warna putih itu lantas terjatuh dari genggaman tangan Kaina, akibat terlalu shock mendapati keintiman di depannya. Mata gadis yang berusia 22 tahun itu membelalak. Lantas membalikkan badan dengan cepat dengan tangan menutupi mata.

Kaina bermaksud untuk mengantarkan sepatu yang harus Aretha pakai di acara pernikahannya tiga minggu lagi. Sepatunya ketinggalan saat mengantar kebaya tadi. Alhasil, Kaina pulang dulu untuk mengambilnya bersama calon suaminya, Dirga. Ia bahkan membawa pulang kartu akses milik sang kakak, supaya bisa langsung masuk tanpa harus menunggu kakaknya membukakan pintu.

Rasa-rasanya Kaina baru saja meninggalkan tempat ini kurang dari lima puluh menit, tetapi apa yang ia lihat sekarang?

Tak disangka, dia justru malah mendapati kakaknya sedang—tidak, Kaina tidak ingin mengatakannya. Dan astaga, sudah sejauh apa sebenarnya hubungan sang kakak dengan pria gila itu?!

Devdas memang si pembawa pengaruh buruk!

Seakan tak cukup membuat kakaknya mabuk dan nyaris tak sadarkan diri tiga tahun lalu, kali ini pria itu memanfaatkan tubuhnya? Sungguh, ini yang Kaina tidak suka dari Devdas. Kehidupan pria itu terlalu bebas.

"Kai, tunggu dulu!"

Karena terlalu panik untuk mencari dress-nya yang entah di mana, akhirnya Aretha meloncat dari kasur dan membuka lemari. Kemudian mengambil sebuah dress baru dari sana dan memakainya di tempat.

"Pake baju kamu, Baby," suruh Aretha pada Devdas yang sepertinya masih terserang rasa kaget di kasur.

Kaina yang sudah melipir ke dekat pintu itu langsung mendengkus, kala mendengar panggilan yang begitu mesra dari Aretha untuk selingkuhannya itu. Masih sempat-sempatnya, astaga. Entah apa isi kepala kakaknya itu, Kaina sungguh heran.

"Cepet, Baby!" pinta Aretha seraya menepuk lengan Devdas kencang, hingga pria itu mengerjap dan beranjak dari tempatnya. Lalu mencari-cari kausnya masih dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul.

Lucky Man (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang