43.1. About Them

3.5K 849 258
                                    



Bab ini dibagi dua ya.
Selamat membaca.

Besok hari terakhir PO Bad Luck dan lainnya ya.

Siap ketemu Aretha di bab ini?

Kamu tim mana?
Aretha dan devdas balikan?
Atau masing-masing aja?

43. About Them

Pascakeguguran satu bulan yang lalu, Aretha semakin terlihat aneh di mata Kaina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pascakeguguran satu bulan yang lalu, Aretha semakin terlihat aneh di mata Kaina. Perempuan itu memang sudah beraktivitas seperti biasa. Tetap produktif menulis, dan juga pergi ke Sweety setiap hari.

Namun bukannya merasa lega, Kaina justru merasa sangat khawatir. Ditambah kedua orang tuanya yang tidak tahu tentang ini, kian membuat Kaina frustrasi. Pasalnya, ia tidak bisa meminta saran dari penyelamatnya, yakni mama.

Memang ada Dirga yang selalu menjadi tempat sampahnya, tetapi suaminya itu sama sekali tidak membantu, dan hanya berkata, "Menurut Mas, Aretha berhak menentukan jalan hidupnya sendiri, Sayang. Sebagai keluarga, tugas kita cukup mendukung keputusannya."

Ya iya, Kaina memang akan selalu mendukung apa pun yang Aretha pilih. Namun sungguh, Kaina justru khawatir Aretha akan berbuat gegabah jika tidak diingatkan. Persetan disebut ikut campur. Ini semua Kaina lakukan karena dia menyayangi Aretha.

"Mas?" Kaina memanggil suaminya yang duduk di sampingnya.

Mata perempuan itu masih lurus ke depan, memandang sosok Aretha yang tengah berinteraksi dengan pembeli di bagian kasir. Mereka sedang berada di Sweety, sengaja menjemput Aretha karena mama mengajak makan malam di rumah.

Senyum lebar itu terlihat sangat palsu. Batin Kaina saat melihat Aretha yang tersenyum lebar kepada pembeli.

"Kenapa?" tanggap Dirga.

"Apa sebaiknya kita aduin Kak Tatha aja kali, ya?" gumam Kaina dengan kening mengernyit, tampak berpikir keras.

"Aduin? Ke siapa?"

"Mama, papa, Mas Devdas," jawab Kaina dengan enteng.

Dirga mengusap rambut istrinya sebagai tanggapan pertama. "Kalau kamu mau kalian berantem lagi, ya boleh."

Mendengar jawaban suaminya yang terdengar menakut-nakutinya itu, lantas membuat Kaina mendengkus. "Aku serius lho, Mas."

"Mas juga serius," jawab Dirga.

Toh sudah bisa terbaca, bagaimana ending-nya jika sang istri mengadukan tentang kehamilan Aretha pada mertuanya atau pun pada Devdas. Lalu nantinya pasti Kaina sendiri juga yang akan galau karena tidak bisa bertengkar dengan kakak kesayangannya itu. Dan membuat Kaina sedih adalah hal yang Dirga benci.

"Kita serahin semuanya sama Aretha yang menjalani aja, oke?"

Mana bisa.

Tak akan menang jika berdebat tentang ini dengan suaminya, pada akhirnya Kaina memilih untuk diam dan mengangguk. Menyambut kedatangan Aretha dengan senyum lebar sambil melambaikan tangan.

Lucky Man (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang