Maaci buat vote sm komennya di bab kemarin. Bab ini lagi yaa, yang banyak🥰😘
Lucky Man di karyakarsa sudah ada sampai extra bab 3 ya hehe🥰🥰🥰
Btw, Selamat Hari Raya Idul Fitri buat temen-temen yang merayakan. Mohon maaf lahir dan batin yaaa❤️
30. Dating
Farel berada di Jakarta. Sehingga setelah sampai di Bandara, Aretha dan Devdas pulang dengan mobil terpisah. Devdas yang memutuskan untuk pergi ke kafe milik Alan, sedangkan Aretha pergi ke salah satu resto, di mana Farel sudah menunggu di sana.
Farel tahu ia pergi ke Bali, meski dengan dalih self healing. Walau biasanya pergi liburan dengan Kaina, untuk kali ini Aretha tentu beralasan sendiri karena adiknya sudah menikah.
Dan Farel rupanya tetap percaya. Terlebih, Farel memang bukan tipe pacar yang selalu menanyakan detail tentang aktivitasnya. Sejak dulu sudah seperti itu, walau akhir-akhir ini Farel menjadi lebih susah untuk dihubungi. Bahkan alasan Farel ke Jakarta hari ini pun, Aretha tidak tahu untuk apa.
Beruntungnya, Farel datang bertepatan dengan kepulangannya dari Bali—setelah dari Jimbaran, ia dan Devdas benar-benar pindah ke Ubud. Nyaris seminggu mereka berlibur di Pulau Dewata tersebut. Meski belum pernah merasakannya, Aretha merasa sedang honeymoon.
Setelah seharian jalan-jalan, malamnya mereka akan bercinta sampai sama-sama merasa puas. Dan sungguh, percintaannya dengan Devdas selalu terasa luar biasa. Pria itu selalu mengutamakan dirinya, dan tentu saja Aretha pun tidak egois. Mereka bahkan beberapa kali bercinta tanpa pengaman, meski tetap bermain aman.
Sesudah membayar ongkos taksi, Aretha pun langsung masuk. Kopernya ada bersama Devdas. Berhubung baju pria itu pun berada dalam koper yang sama.
Saat melihat Farel yang melambaikan tangan, Aretha lantas menyungging senyum lebar dan mendekat dengan langkah lebar.
"Maaf lama," ucapnya sembari duduk.
Farel menggeleng. "Mau aku pesenin makan?"
Aretha menggeleng menolak. Sebelum pulang, ia dan Devdas mampir dulu di restoran seafood. "Aku makan di pesawat barusan," alibinya.
Farel pun mengangguk. "Pesen minum aja, ya," ujarnya, lalu mengangkat tangan untuk memanggil waitress yang langsung menghampiri.
Sesudah Aretha menyampaikan pesanannya—karena Farel sudah memesan, waitress itu pun pergi.
"Kamu kok nggak ngabarin aku mau ke Jakarta sih, Babe?" tanya Aretha, akhirnya menyuarakan rasa penasarannya.
"Maaf," jawab Farel seraya meraih tangan kekasihnya itu dan menggenggamnya. "Ada undangan pernikahan klien. Klien bos besarlah, biasa. Kebetulan atasan aku nggak bisa datang, jadi aku yang gantiin. Sama sekali nggak direncana, malah. Kalau tahu mau gantiin, aku pasti hubungin kamu lebih awal biar kita bisa jalan dulu. Tapi ya gimana kan, Sayang? Aku kerja sama orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Man (COMPLETE)
Romance[Spin-off Unimaginable Marriage] [Bisa dibaca terpisah] Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Mungkin, ungkapan tersebut sangat cocok untuk menggambarkan bagaimana isi hati Devdas saat bertemu dengan Aretha Dea. Sosok perempuan yang pernah menjadikan Devda...