Tujuan

557 96 10
                                    


Disclaimer : Spoon

Ini hanya sekedar hiburan dan imajinasi saya

Main Character :
1. Jennete de Alger Obelia
2. Lucas
3. Jorge (OC)
4. Rose (OC)
5. .....
6. .....

{□□□□□□□□}
{♡♡♡♡♡♡♡♡}
{◇◇◇◇◇◇◇◇}
<<<<<<○>>>>>>

🌌🌌🌌🌌🌌🌌

Besoknya lagi, Jennete frustasi.

Kehamilan ini sangat membuatkan kesulitan.

Kepalanya pusing, perutnya tidak ingin menerima makanan apapun. Bahkan berjalan saja terasa sulit dilakukan karena rasa pusingnya.

Sihirnya.

Mananya terus terasa berantakan.

Sebenarnya sudah dari dua minggu lalu mananya berantakan. Tapi dia mengabaikan hal itu, bagaimanapun dia adalah anak yang dibuat dari sihir hitam. Sihirnya sesekali akan sedikit kacau saat memakainya sedikit berlebihan.

Dia bersikap baik-baik saja kemarin dihadapan Rose dan teman-temannya.

Tapi dari dalam, Jennette sakit.

Tubuhnya benar-benar lelah.

Dia memikirkan kandungannya.

Bagaimana jika nanti sihir hitam itu masih memiliki bekas? Bagaimana jika nanti anaknya tidak lahir dengan sempurna karena kekurangannya?

Bagaimana kehidupan anaknya nanti? Lalu Ayahnya? Apakah dia akan menerima anaknya?

Begitu banyak kekhawatiran yang dimiliki Jennete.

Dia mencoba memejamkan matanya untuk tidur. Matanya terpejam tetapi kesadarannya masih penuh. Dia merasa lapar, sejak tadi dia hanya minum teh yang bisa menahan rasa laparnya. Perutnya sama sekali tidak mau menerima apapun.

"Tidurlah." Jennete merasakan sebuah mana mengelilinginya.

Ng?

Apa ini?

Dia menjadi lebih baik.

Perutnya yang tadinya terasa buruk menjadi lebih baik.

Kandungannya menjadi terasa hangat, menjalar ke seluruh tubuhnya. Rasanya sangat hangat.

Ibu hamil itu tertidur.

Tanpa menyadari ada seorang pria yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

☯️💠💠💠☯️

Musim panas sedang terik, Jennete duduk di meja belajar kamarnya sambil membaca buku, di depannya terdapat cemilan ringan dan jus yang dia buat. Jendela kamar dibuka lebar membiarkan angin sepoi-sepoi masuk. Keadaan ini sangat santai dan nyaman tapi tidak dengan pikiran Jennete yang sekarang makin rumit.

Keputusannya untuk pergi dari Obelia mendatangkan banyak perdebatan dalam pikirannya. Berbagai rencana tersusun di otaknya. Perhitungan akan biaya hidup, pekerjaan dan lainnya mememenuhi pikirannya.

Tapi pertanyaan pertama adalah kemana?

Jennete butuh tujuan. Perkataan Ayahnya dulu sedang dalam pertimbangannya sekarang.

Buku yang dipegang Jennete menuliskan banyak kerajaan tetangga Obelia, kekayaan alam mereka, sumber mata pencaharian dan lainnya. Tidak lupa perhitungan perjalanan dari Obelia.

To Be Happy (With Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang