Menjadi Gila

797 80 28
                                    


Disclaimer : Spoon

Ini hanya sekedar hiburan dan imajinasi saya

Main Character :
1. Jennete de Alger Obelia
2. Lucas
3. Jorge (OC)
4. Rose (OC)
5. Anastacius de Alger Obelia
6. .....

{□□□□□□□□}
{♡♡♡♡♡♡♡♡}
{◇◇◇◇◇◇◇◇}
<<<<<<○>>>>>>

BATS

Hujan masih belum berhenti pada malam menjelang pagi itu. Air dari langit tak hentinya jatuh menghiasi dunia dengan kesedihan. Dan kesedihan ssngat terasa di udara rumah dalam hutan yang merupakan rumah kecil milik sesosok wanita yang sudah tiada.

Dua orang yang baru berteleportasi kesana terjatuh ke lantai kayu yang hangat.

Pria itu menoleh ke wanita disebelahnya, "Dimana ini?"

"Rumah Jennete. Apakah bayinya baik?"

Tidak ada keterkejutan dalam mata Anastacius.

Anastacius melihat ke gendongan. "Ya."

Ini pertama kalinya Anastacius menggendong seorang bayi. Jujur saja, tangannya terasa kaku dan gemetar saat ini.

Bayi ini, yang bahkan belum sempat dibersihkan dengan cermat. Yang masih memiliki darah di sekujur tubuhnya, darah yang sama yang mengalir dalam nadinya.

Hal yang paling menonjol dari bayi ini adalah mananya yang sangat kuat sampa-sampai tubuh bayi merah ini dikelilingi mananya sendiri.

Bayi ini terlalu kuat.

Terlalu berbahaya untuk dibiarkan hidup. Begitulah insting Anastacius mengatakannya.

Dengan kelahirannya saja, ia sudah menyerap banyak sekali mana. Belum lagi mana yang disalurkan ibunya selama masa kehamilannya.

Memiliki kekuatan adalah hal yang baik. Namun menjadi terlalu kuat atau dilahirkan dengan kekuatan terkadang merupakan suatu kutukan.

Putrinya seharusnya tahu hal ini.

Ya.

Namun putrinya sudah buta.

Buta akan kehangatan dan kerinduan dari memiliki sosok keluarga. Anastacius tahu betapa putrinya mendambakan sosok keluarga. Bagaimana putrinya akan mengorbankan dirinya sendiri jika itu menyangkut keluarganya sendiri.

Putrinya...

Seharusnya dia disini.

Sial! Dia baru saja mendapatkan kembali ingatannya tapi kejadian terus saja terjadi, datang bertubi-tubi dengan masalah yang sangat dibencinya.

Emosinya mendorongnya untuk menangis.

Putrinya telah berulang kali mengatakannya dimasa lalu. Bukan sebagai Kaisar Tirani ataupun seseorang yang dikendalikan leluhurnya. Namun sebagai sosok Anastacius, ia diperbolehkan untuk menangis.

Namun ia tidak bisa.

Tidak disaat raga putrinya masih berada di mansion menjijikkan itu dan janji yang ia buat juga harus dipenuhi.

To Be Happy (With Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang