Senyum Langka

775 93 23
                                    

Disclaimer : Spoon

Ini hanya sekedar hiburan dan imajinasi saya

Main Character :
1. Jennete de Alger Obelia
2. Lucas
3. Jorge (OC)
4. Rose (OC)
5. .....
6. .....

{□□□□□□□□}
{♡♡♡♡♡♡♡♡}
{◇◇◇◇◇◇◇◇}
<<<<<<○>>>>>>

Lucas berdecak, mengingat beberapa waktu lalu para bangsawan menuntut hal menjijikkan padanya. "Ah, si sialan itu menyebalkan sekali. Bajingan tidak tahu diuntung."

Jennete menaikkan satu alisnya.

"Anda datang ke kamar saya hanya untuk mengumpat seperti ini?"

Lucas mengacuhkannya. Dia masih tenggelam dalam pikirannya sembari bibirnya berkomat-kamit tidak keras.

Jennete cemberut.

"Tuan Penyihir. Bosan."

"Hm."

"Tidak bisakah saya pergi keluar?"

"Tidak."

"Hanya ke rumah kaca saja..."

"Tidak."

Astaga.

"Sampai kapan anda akan mengurung saya di kamar?"

Lucas berucap santai. "Sampai aku mau."

BRAK

Lucas mengedip, menatap wanita yang sekarang berdiri sambil berkacak pinggang padanya. Wajah wanita itu merah karena menahan kesal.

"Ish! Tuan Penyihir. Bagaimana bisa anda sangat menyebalkan?! Anda tahu tidak sih, wanita hamil itu harus banyak bergerak agar kandungannya sehat! Mereka tidak boleh stress, anda mengurung saya disini tanpa diperbolehkan menginjak keluar itu sama saja menyiksa saya! Saya tahu anda kejam, setidaknya biarkan saya keluar! Kan saya juga sudah minta maaf karena memasuki ruangan anda, lagipula siapa sih yang tidak penasaran saaat melihat ruangan yang sangat ditutupi seperti itu! Anda sangat menyebalkan!!"

Napas wanita itu terengah-engah, dia berteriak dalam satu tarikan napas. Mukanya merah padam karena kesal, bibirnya melengkung kebawah.

Lucas speechless. Jujur ini pertama kalinya selama beberapa bulan ini dia melihat si wanita kalem berteriak sangat keras padanya.

Pria ini sadar tidak sih kalau Jennete sudah terkurung selama satu bulan tanpa bisa melangkahkan kakinya keluar seincipun?

"...Oi, Chimera."

"Apa?"

"Tidakkah kau merasa bahwa kau semakin hari semakin aneh?" Tingkah wanita ini makin random dari hari ke hari. Dari makan tengah malam, memanjat pohon di halaman belakang, melihat matahari terbit di atas atap mansion, minum jus dengan perpaduan dari berbagai sayuran, buah dan daging. Yang paling aneh, Lucas pernah memergoki gambar seorang pria jelek yang terus dipanah oleh Jennete di halaman belakang.

"Saya tidak aneh, dasar penyihir tua bangka menye-"

Lucas membekap mulut Jennete. "Berisik, astaga." Wanita ini minta dipukul ya?

Tangan Jennete menepisnya. "Jangan sentuh."

"Biarkan saya keluar. Mari buat kesepakatan lagi, saya tidak akan mendekat ke ruangan anda lagi, anda juga bisa meminta satu hal pada saya. Adil kan?" Tawar Jennete. Lucas menghela napas, jujur dia lelah mendengar protesan wanita ini setiap dia berkunjung ke kamarnya.

To Be Happy (With Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang