Kesepian

676 96 41
                                    

Disclaimer : Spoon

Ini hanya sekedar hiburan dan imajinasi saya

Main Character :
1. Jennete de Alger Obelia
2. Lucas
3. Jorge (OC)
4. Rose (OC)
5. .....
6. .....

{□□□□□□□□}
{♡♡♡♡♡♡♡♡}
{◇◇◇◇◇◇◇◇}
<<<<<<○>>>>>>

Jennete memakan supnya dengan tenang. Setiap kali dia menyuapkan makanan, rasanya seperti ada bunga-bunga yang mengelilinginya.

Gadis yang aneh.

Itulah yang dipikirkan Lucas.

"Pipimu ada supnya tuh."

"Ng? Uhuk-"

Jennete tersedak.

Sejak kapan Tuan Penyihir ada disini?!

Lucas mengernyit jijik. Walau begitu dia tetap mengambilkan segelas air biasa untuk gadis itu.

"Minum."

Jennete segera menenggak air itu.

"Haa, terima kasih, Tuan Penyihir." Ujarnya sambil mengambil sendok lagi.

Kali ini dia makan dengan pelan. Sangat hati-hati dan penuh tata krama yang sudah mendarah daging di dirinya.

Tapi...

Keringat sebesar jagung tumbuh di wajah Jennete.

Pria berambut hitam di sampingnya menatap tanpa berkedip.

"Ano...tolong jangan melihatku seperti itu."

Lucas menanggapi langsung,

"Seperti apa?"

Jennete menatap dua mata merah Lucas. Dia berujar tegas.

"Seperti mangsa. Itu membuat saya tidak nyaman."

Lucas hanya membuat suara kecil.

"Hm..."

Lucas melihat ke mata berwarna ungu Jennete. Walau masih kalah indah dengan mata permata Athanasia, mata itu memiliki pesonanya sendiri.

"Kenapa kau memilih rambut hitam dan mata ungu?"

"Itu karena Ayah saya sempat mewarnai rambutnya berwarna hitam. Lalu untuk mata, saya sangat menyukai ungu. Tentu saja, jika anda berhasil menyembuhkan ayah saya, maka mungkin kami akan menjadi keluarga berambut hitam(menyamar)." Jelas Jennete tanpa keberatan. Rahasia ayahnya jelas diketahui, dia tidak keberatan menjawab pertanyaan Lucas.

Lucas tersenyum miring. Author dalam hati : sial, dia terlihat tampan. Namun berbeda dengan Author, Jennete hanya diam tanpa sedikitpun merasa terpesona. Dia hanya makan supnya dengan santai.

"Hm...aku setuju. Kau terlihat bagus dengan mata ungu."

Jennete melirik Lucas kemudian tersenyum manis.

"...terima kasih."

Lucas melihat mata ungu itu.

Tiba-tiba jentikan tangan Lucas membuat cincin yang menyembunyikan rambut juga mata Jennete terlepas. Cincin itu duduk rapi di samping mangkuk sup.

Rambut Jennete berubah menjadi cokelat seperti biasa dan matanya berubah menjadi mata permata.

Lucas mengamati dan tersenyum puas.

To Be Happy (With Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang