Flashback - Mencari Penyihir

236 41 12
                                    

Disclaimer : Spoon

Ini hanya sekedar hiburan dan imajinasi saya

Main Character :
1. Jennete de Alger Obelia
2. Lucas
3. Jorge (OC)
4. Rose (OC)
5. Anastacius de Alger Obelia
6. .....

{□□□□□□□□}
{♡♡♡♡♡♡♡♡}
{◇◇◇◇◇◇◇◇}
<<<<<<○>>>>>>

Sudah beberapa bulan berlalu sejak Putri Athanasia menghilang bersama Raja Claude. Dengan kejadian ini, kubu Raja Claude semakin lemah dari hari ke hari. Istana diambil secara penuh dengan Jennete, semua beban kerajaan ini dotekankan padanya. Apalagi banyak orang dan bangsawan mencemoohnya karena melakukan beberapa kesalahan, masih tidak bisa menyaingi kemampuan Putri Athanasia yang saat itu melakukan pekerjaan sempurna untuk mengurus Kerajaan.

Jennete merasa stres dengan semua yang terjadi di istana. Setiap hari yang dia lakukan hanyalah rapat, rapat dan terus rapat. Aethernitas benar-benar hanya bersantai di istana tanpa melakukan apapun. Yah, mungkin mencari petunjuk tentang Penyihir Menara Hitam bisa dikatakan melakukan sesuatu.

Setiap malam saat dia menceritakan kesusahannya pada sang ayah, Anastacius hanya bisa menggeram mendengar para bangsawan selalu menyulitkan putrinya dengan semua hal. Pria itu juga tidak berdaya, dia tidak bisa melakukan apapun tanpa diketahui oleh Aethernitas. Berkali-kali dia mengumpat didepan Jennete, menyumpahi Raja Pertama Obelia itu.

Akhirnya, yang bisa dia lakukan hanyalah terus mengajari dan membimbing Jennete mengatur istana. Jangan salah, walau dia dulu selalu dibungkus kebencian dan dendam sampai menjadi Kaisar tirani, Anastacius juga merupakan mantan putra mahkota yang mempelajari semua aspek kerajaan. Walau tidak sebaik Claude, dia cukup pandai disemua mata pelajarannya.

Walau tidak banyak, Anastacius tetap berusaha membantu putrinya. Dia akan selalu menyiapkan cemilan dan beberapa hadiah kecil setiap putrinya berhasil mengatasi masalah yang ada di kerajaan.

"Aku akan pergi selama sebulan."

Anastacius berhenti menulis.

"Kemana?"

Jennete masih memeriksa dokumen. "Mengurus beberapa masalah di utara."

"Apa sangat mendesak?"

"Um..."

Anastacius menatap putrinya. "Kau berbohong."

Jennete menatap mata ayahya ragu.

"Aku...ingin mencari penyihir yang saat itu Appa sebutkan. Kita harus sesegera mungkin mencari pengobatan untuk Appa."

"Jangan memaksakan dirimu."

Kepala coklat itu menggeleng, mata biru permatanya memohon.

"Aku tidak, tolong Appa, setiap Aethernitas kembali menguasai tubuh Appa dipagi hari dia selalu memuntahkan darah, beberapa penyihir terus mengatakan mana yang ada ditubuh Appa telah dirusak dan tubuh Appa lama kelamaan akan lumpuh jika Appa terus seperti ini."

Mana.

Sihir hitam ya.

Sungguh menakjubkan betapa anak ini masih bisa berdiri dengan kesadaran penuh saat dirinya sendiri berisi dengan sihir hitam yang dia ciptakan.

Apa yang akan terjadi jika anak ini tahu kalau dia dibuat dari sihir hitam?

"Aku-aku tidak bisa kehilangan Appa lagi. Appa adalah satu-satunya keluargaku."

To Be Happy (With Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang