Flashback - Sang Putri Menghilang

381 59 27
                                    

Disclaimer : Spoon

Ini hanya sekedar hiburan dan imajinasi saya

Main Character :
1. Jennete de Alger Obelia
2. Lucas
3. Jorge (OC)
4. Rose (OC)
5. Anastacius de Alger Obelia
6. .....

{□□□□□□□□}
{♡♡♡♡♡♡♡♡}
{◇◇◇◇◇◇◇◇}
<<<<<<○>>>>>>

Sudah genap dua minggu berlalu sejak Anastacius mengklaim tahta. Semenjak itu, Obelia terus berada dalam kekacauan. Setiap bibir terus membicarakan tentang keluarga Kerajaan Obelia yang kacau. Dua kubu yang dibagi menjadi dua terus bertarung satu sama lain, beberapa orang yang tidak haus kekuasaan dengan cepat menjauh dari pertikaian keluarga Kerajaan.

Athanasia de Alger Obelia telah melakukan apapun yang dia bisa untuk menarik semua orang yang masih mempercayai Raja Claude. Untungnya dihati rakyat kebaikan ayahnya masih teringat jelas, juga kemampuannya selama menggantikan ayahnya masih dijunjung tinggi dihati mereka. Namun ini tidak cukup karena Athanasia dilarang penuh mengikuti rapat istana, semua dikendalikan oleh Aethernitas.

Masalah ini benar-benar membuat Obelia pecah. Aethernitas dengan kemalasannya hanya mengklaim tahta tanpa mengurusi politik dan perekonomian Kerajaan. Mau tak mau Putri Mahkota Jennete yang menghadapi semua bangsawan dan memerintah di rapat istana.

Disetiap rapat istana, kedua kubu selalu menyerang satu sama lain. Syukurlah Jennete sebagai pemimpin rapat bersikap bijak dan segera menenangkan mereka dengan kata-kata manis dan senyuman lembut. Putri Jennete berhasil meyakinkan kedua pihak bahwa keluarga Obelia akan baik-baik saja selama dirinya dan Athanasia disini. Dia tidak pernah lupa untuk selalu menyebut nama saudarinya walau dia tidak ikut andil dalam rapat. Hanya ini satu-satunya cara untuk menenangkan kubu Raja Claude yang sangat waspada terhadapnya.

Putri Jennete juga menekankan untuk mementingkan masalah nasional daripada masalah pribadi. Akhirnya dengan itu rapat berjalan dan kondisi istana mulai stabil dibawah pengawasan Putri Jennete.

Banyak orang yang memuji Putri Jennete atas keberhasilannya menenangkan para bangsawan dan menstabilkan kembali kondisi Obelia. Beberapa orang yang melihat kemampuan Jennete mulai mendekati kubu Kaisar Anastacius, membuat pergolakan dalam kubu Raja Claude.

Athanasia tidak memedulikan orang-orang itu dan terus berusaha keras menjaga hati para pendukung Raja Claude, rata-rata dari mereka adalah orang yang setia dan mengetahui kebaikan Raja Claude. Tapi tetap saja hati tidak bisa dibohongi, kemampuan mengelola Kerajaan Putri Jennete dari kubu Kaisar Anastacius juga tidak bisa dianggap remeh walau masih jauh dari Putri Athanasia. Mereka perlu kepastian kapan Raja bangun, beberapa bahkan mulai berspekulasi hal-hal aneh tentang Raja Calude. Spekulasi kemudian menjadi rumor dan beberapa Putri bangsawan yang diundang acara minum teh Putri Athanasia diperintahkan untuk bertanya,

"Putri, ini mungkin tidak sopan, tapi...apakah benar Yang Mulia Raja memakai sihir hitam?"

Athanasia terkejut, matanya terbelalak lebar. Dia membuat gerakan berhenti tiba-tiba hingga beberapa tetes teh jatuh ke gaun merah mudanya.

"Darimana kau mengetahui hal itu?" Athanasia kehilangan ketenangan dan tanpa sadar membalas dengan tatapan mematikan.

Gadis yang bertanya merinding melihat tatapan sang Putri, dia menanggapi terbata-bata, "R-Rumornya sudah mulai tersebar. Bukankah begiu, Nona?"

"Saya juga mendengarnya."

"Ya, benar. Saya juga mendengarnya dari ayah saya."

"Benar, rumor ini sudah menjadi rahasia umum rakyat Obelia."

To Be Happy (With Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang