LOVE OR MONEY 🔞[✔]

52

STORY: LOVE OR MONEY🔞

#EDISIREVISI

#PART52

CAST:
Han Jieun || Jeon Jungkook || Kim Seokjin || Song Hye Kyo

GENRE:
Marriagelife ~ Romance ~ Konflik ~ Sad

BY: Dewi Kim

.

.

.

            ***_____Happy Reading_____***

Pria tampan dengan rambut gondrong, berwarna kecokelatan, menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dengan senyuman yang mengembang di temani seseorang di sampingnya.

Sampai akhirnya, Jieun membelalakkan matanya dengan tangan kanan membekap mulutnya sendiri, membiarkan tasnya jatuh begitu saja karena tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh kedua matanya saat ini.

"OPPA?!"

***

KIM SEOKJIN POV

Mata itu ....

Untuk kesekian kalinya berhasil mengambil alih fikiranku. Senyuman manisnya seolah menghadirkan gelenyar aneh dalam hatiku.

Untuk yang pertama kalinya, aku melihatnya, sedang tersenyum ramah sembari menyodorkan gelas yang berisi jus berwarna hijau gelap kepada pelanggan yang berada tidak jauh dari tempat dudukku.

Kami tidak saling mengenal, tetapi entah kenapa dan bagaimana bisa, setiap kali aku ada di dekatnya, keringat dingin itu menguar begitu saja dari tubuhku.

Tremor itu menyerangku.

Dadaku bergemuruh dan bibirku mengatup bisu, meskipun hanya untuk sekadar mengatakan 'apa pesananku'.

Hampir tiga tahun, aku mengambil S2 di kampus ini, tetapi baru kali ini aku melihatnya.

Melihat gadis pemilik manik kecokelatan dengan rambut hitam panjang, terurai indah dengan satu jepit berwarna keemasan di sisi kanannya.

Gadis itu begitu terlihat sederhana, namun penuh dengan pesona.

Apakah dia pegawai baru?

Setelah pertemuan pertamaku dengannya, entah kenapa, aku selalu menyempatkan waktu untuk mampir ke kedai itu.

Hanya sekedar untuk memesan minuman?!

Tentu, tidak!

Melainkan sujujurnya, aku hanya ingin memandangnya dari jarak yang jauh lebih dekat.

Sayangnya, lagi dan lagi untuk kesekian kalinya  lidahku begitu kelu saat ingin menjawab pertanyaannya yang harusnya sangat mudah untuk diucapkan.

"Permisi, mau pesan apa?"

Bolehkah aku memesanmu untuk kubawa pulang?

Bodoh, bisakah dia mendengar jeritan dalam batinku itu. Pastinya tidak akan bisa mendengarnya.

Aku merona, saat lagi-lagi iris kecokelatan miliknya tepat menembus jantungku. Aku tidak berbohong, jantungku berdegup kelewat kencang.

Melihat senyuman yang terulas dari bibir merah delimanya, benar-benar melelehkan sebagian dari tubuhku.

Rasa-rasanya aku menegang dan mencair disaat yang bersamaan, hanya karena mendapati sudut bibirnya tertarik membentuk bulan sabit.

Eomma, apa yang terjadi denganku?!